Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SATU dari tiga sirene tsunami di Bengkulu tidak berfungsi atau dalam keadaan rusak. Sirene itu tepatnya berada di Pantai Panjang, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Fatmawati Bengkulu Anang Anwar mengatakan satu dari tiga sirene tsunami di lokasi objek wisata Pantai Panjang rusak atau tidak berfungsi.
"Kerusakan satu sirene baru diketahui beberapa waktu lalu diketahui saat aktivasi sirene tsunami yang dilakukan petugas BMKG," kata Anang.
Sebanyak tiga sirene yang ada, lanjut dia, berada di kawasan objek wisata Pantai Panjang, di perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu dan di depan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Provinsi Bengkulu.
Untuk aktivasi sirene berada di kawasan Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu. Selain itu, kontrol tombol guna mengaktivasi ketiga sirene tersebut berada di Pusat Pengendalian Operasional (Pusdaops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya, sebanyak dua sirene merupakan alat peringatan dini tsunami yang berada di Kota Bengkulu, di Kelurahan Padang Harapan dan Berkas, di kawasan Pantai Panjang, dalam keadaan rusak.
Meskipun rusak, deteksi dini peringatan gempa dan tsunami tetap termonitor di Geofisika BMKG Kepahiang. Untuk itu, BMKG telah mengantisipasi peringatan dini melalui broadcast sms maupun group whatsapp dan via media sosial untuk disampaikan ke masyarakat jika ada potensi gempa yang berdampak pada munculnya gelombang tsunami.
Baca juga: BMKG Bengkulu Pasang Tiga Sirine Tsunami Baru
Namun hal tersebut malah jadi kendala bagi masyarakat yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai. Selain itu, ada enam kabupaten lainnya yang juga rawan bencana gempa dan tsunami yang membutuhkan alat peringatan dini. Enam kabupaten yang membutuhkan sirene tsunami yakni pesisir Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Seluma.
Selanjutnya, pulau terluar seperti Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, juga membutuhkan alat sirene tsunami untuk sistem peringatan dini bagi 3.000 jiwa masyarakat di pulau itu. Sebanyak dua unit sirene yang ada di Kota Bengkulu, dikendalikan oleh petugas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, tapi dapat diambilalih oleh BMKG jika 11 menit setelah gempa petugas BPBD Bengkulu belum mengaktifkan.
Untuk pemeliharaan alat tersebut, petugas BPBD secara rutin melakukan tes dengan mengaktifkan alat tersebut setiap bulannya pada tanggal 26. Provinsi Bengkulu termasuk dalam daerah rawan gempa bumi dan tsunami karena berada di pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia.(OL-5)
Menatap panorama Bengkulu dari ketinggian, Anda akan terpukau oleh keindahan alamnya yang masih asri.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan menyiagakan 424 tenaga kesehatan (nakes) dan pendukung lainnya pada Lebaran 2024.
Masyarakat sudah pintar dan cerdas serta telah melihat hasil sehingga dapat menilai kepala daerah yang pas untuk memimpin daerah Bumi Kampuang Sati Rantau Batuah.
Pemkot terus melakukan percepatan perekaman KTP elektronik untuk membantu masyarakat menggunakan hak suaranya pada Pilkada 2024 mendatang.
Pilkada Kota Bengkulu diharapkan berjalan demokratis
Sesuai dengan PKPU Nomor 14 Tahun 2024, lanjut dia, pasangan calon harus menyerahkan laporan awal dana kampanye paling lambat H-1 pelaksanaan kampanye.
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved