Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jelang Ramadan Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Merangkak Naik

Kristiadi
05/3/2022 14:20
Jelang Ramadan Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Merangkak Naik
(MI/Kristiadi)

HARGA komoditas kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kota, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat kembali merangkak naik. Kenaikan bahan pokok terjadi pada daging ayam, cabai merah, daging sapi dan beberapa bahan lainnya.

Seorang pedagang sayuran, Abdul, 50, warga Bebedahan, mengatakan, komoditas bahan pokok jelang lebaran 1443 Hijriah telah terjadi kenaikan seperti daging ayam, cabai merah domba, bawang merah, daging sapi, telur dan jenis ikan tawar hingga ikan laut. Kenaikan ini, disebabkan karena di sejumlah daerah masih terjadinya hujan dan pengiriman bahan pokok terhambat.

"Kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional jelang ramadan sudah merangkak naik dan kenaikan yang paling tinggi selama ini berupa cabai merah domba dijual Rp90 ribu, cabai rawit Rp25 ribu, cabai merah besar Rp38 ribu. Sedangkan, untuk telur dijual Rp19 ribu naik Rp22 ribu perkg, bawang merah dari Rp33 ribu menjadi Rp36 ribu perkg, bawang putih Rp25 ribu dan sayuran naik dari perikat Rp2 ribu menjadi Rp2.500 per ikat," katanya, Sabtu (5/4/2022).

Ia mengatakan, kebutuhan bahan pokok yang ada di setiap pasar tradisional memang sejak beberapa pekan terakhir kondisinya itu sudah merangkak dan kenaikan terjadi disebabkan karena banyak permintaan dan tapi kebutuhan kurang memenuhi. Namun, beberapa pasokan ke berbagai daerah sudah semakin berkurang karena ada pengurangan seperti contohnya jenis cabai seperti rawit domba, cabai merah lokal dan ikan laut.

Sementara itu, pedagang ikan, Dadang, 49, mengatakan, harga kebutuhan pokok di jelang ramadan sudah mulai merangkak naik seperti ikan laut segar jarang ditemukan karena para nelayan terkadang ada yang melaut dan tidak melaut karena gelombang tinggi. Kenaikan itu menyebabkan tingginya harga penjualan ikan seperti teri nasi dijual Rp70 ribu, ikan Japuh Rp40 ribu per kg, ikan gurame Rp45 ribu naik Rp50 ribu, mas Rp33 ribu, lele Rp22 ribu, bawal Rp28 ribu, tawes Rp28 ribu, nila Rp35 ribu.

"Untuk sekarang memang warga mengalami kesulitan mendapatkan ikan laut segar karena sejak beberapa pekan terakhir sulit didapat. Namun, berbagai upaya sudah dilakukan dan mereka selama ini tergantung cuaca dan ada kabar para nelayan tidak melaut karena tinggi gelombang," paparnya. (OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya