PULUHAN rumah di lima desa dalam empat kecamatan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami rusak berat dan sedang akibat pergerakan tanah. Sebagian rumah warga lain dalam kondisi terancam.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, bangunan rumah warga yang rusak berat sebanyak 50 unit, rusak sedang sebanyak 35 unit, dan terancam sebanyak 34 unit. Pergerakan tanah terjadi kurun beberapa hari terakhir.
Pergerakan tanah terjadi di Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Cikakak, Kecamatan Cisolok, dan Kecamatan Bantargadung. Di Kecamatan Palabuhanratu, pergerakan tanah terjadi di Kampung Nyalindung RT 01, 02, 03, 04, 05, dan 06 di RW 05 Desa Pasirsuren. Terdapat sebanyak 22 rumah rusak berat, 29 rumah rusak sedang, dan 27 rumah dalam kondisi terancam.
"Di Kampung Nyalindung RT 07/03 Desa Tonjong Kecamatan Palabuhanratu terdata 3 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 3 rumah terancam," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, dalam laporannya kepada wartawan, Sabtu (5/3).
Di Kecamatan Cikakak, pergerakan tanah terjadi di Kampung Cipeuteuy RT 04 RW 07 dan Kampung Sukawayana RT 02 RW 02 Desa Cikakak. Di lokasi ini hasil asesmen terdapat 14 rumah rusak berat dan 25 rumah rusak sedang.
Di Kampung Cilengka RT 0/07 Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok terdapat tujuh rumah yang mengalami rusak berat. Sedangkan di Kampung Cihurang RT 01/07 Desa Limusnunggal Kecamatan Bantargadung, pergerakan tanah mengakibatkan 4 rumah rusak berat dan 4 rumah kondisinya terancam. "Hasil rekapitulasi sementara, total terdapat 50 rumah rusak berat, 35 rumah rusak sedang, dan 34 rumah terancam," ucapnya.
Baca juga: Seorang Jurnalis di Madina Sumut Alami Penganiayaan Brutal
Medi menuturkan bencana pergerakan tanah kemungkinan dipicu tingginya intensitas curah hujan beberapa waktu terakhir. Puncaknya, beberapa hari lalu dalam waktu hampir bersamaan terjadi pergerakan tanah. "Personel BPBD sudah melakukan asesmen di lapangan dan menanganinya," pungkasnya. (OL-14)