Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Karang Taruna Gedebage Bandung Ciptakan Mesin Pengolah Sampah

Naviandri
03/3/2022 10:35
Karang Taruna Gedebage Bandung Ciptakan Mesin Pengolah Sampah
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mendegarkan penjelasan dari Ki Dalang tentang mesin pengolah sampah yang diciptakannya.(MI/Navandri)

SAMPAI sekarang persoalan sampah masih menjadi salah satu PR terbesar yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah, seperti yang dilakukan pemuda dari Karang Taruna Rancanumpang Gedebage yang menciptakan mesin pengolahan sampah sederhana.

Ki Dalang, sapaan untuk sang inisiator mesin sampah ini menceritakan sekelumit panjang riset yang dia  dan rekan-rekan karang taruna lakukan sejak 2008 silam. Berkali-kali merombak mesin agar lebih efektif dan ramah lingkungan.

''Setelah mesinnya jadi, ternyata ada beberapa yang harus diperbaiki. Awalnya menghasilkan asap, jadi malah mencemari lingkungan. Tapi, setelah diriset berkali-kali, sekarang sudah tidak ada asap kotor yang keluar,'' kata Ki Dalang, Rabu (2/3).

Selepas itu, sejak 2016 Ki Dalang dan timnya berhasil memproduksi sekitar 50 unit mesin pengolah sampah. Bahkan, mesin-mesin ini dibeli beberapa pihak swasta dan pemerintah di kota besar, seperti DKI Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, dan Batam.

Ki Dalang mengaku, jika mesin ini bisa mengolah 1,5 ton sampah selama 24 jam. Masyarakat tak perlu memilah sampah, semua jenis sampah bisa diolah dalam mesin ini.  Setiap dua jam sekali, kita masukan sampahnya. Tidak perlu dipilah organik atau anorganik karena semua bisa diolah. Kecuali untuk sampah-sampah yang masih punya nilai jual, seperti botol plastik itu dipisahkan.

''Kunci utama dari mesin ini ada pada blower. Blower berfungsi untuk menghisap asap yang ada di dalam tungku mesin. Kemudian disalurkan ke bak pendingin atau destilasi untuk memfilter asap agar tidak menjadi polusi,'' ucapnya.

Asap yang dikeluarkan mesin ini jelas Ki Dalang, sudah di bawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Karena memang blower ini yang menjadi salah satu kunci utamanya. Semakin besar kapasitas blowernya, maka semakin cepat juga proses penghancuran sampah yang terjadi. Hasil dari proses pengolahan sampah ini berupa abu yang bisa dimanfaatkan sebagai campuran pupuk untuk menggemburkan tanah. Tak hanya itu, hasilnya juga bisa bisa dikembangkan lagi untuk paving block.

''Ketika sampah dimasukkan dalam tungku bersuhu 500 derajat celcius, baranya akan memanaskan dan melumatkan sampah. Sampah organik akan otomatis jadi abu, sedangkan sampah anorganik akan terhisap disaring dalam bak destilasi dan terpisah dengan sendirinya,'' bebernya.

Ki Dalang menambahkan, ukuran mesin pengolah sampah ini bisa disesuaikan dengan tempat atau lahan di setiap wilayah. tergantung tempatnya. Kalau tempatnya sempit, bisa desain sesuai kondisinya. Berarti yang kita akali di sini blowernya, dipilih yang kapasitasnya besar supaya pengolahannya bisa cepat meski wadahnya kecil.

''Bahan material pembuatannya pun bisa disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Jika ternyata masyarakat ingin memanfaatkan barang bekas yang masih layak fungsi dan pakai, bahan-bahan tersebut bisa dsesuaikan dengan budget yang dimiliki,'' tambahnya.

Ki Dalang memiliki recana untuk membuat mesin pengolahan sampah juga di wilayah Rancanumpang. Dia sedang mencari mitra untuk bekerja sama dalam memodali program ini. Dia berharap tahun ini proposal yang telah dibuat bisa mendapatkan CSR. Jadi, warga Rancanumpang juga punya mesin pengolah sampah sendiri.(AN/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik