Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cuaca Ekstrem Diprediksi Akan Landa Jawa Tengah

Akhmad Safuan
28/2/2022 20:33
Cuaca Ekstrem Diprediksi Akan Landa Jawa Tengah
Ilustrasi(ANTARA)

CUACA ekstrem diperkirakan akan melanda Jawa Tengah hingga tiga hari ke depan. Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan, secara diperkirakan cuaca ekstrem akan melanda daerah di Jawa Tengah pada 1-3 Maret mendatang.

Hal itu berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer diintifikasi adanya sirkulasi siklon di perairan selatan Pulau Jawa yang menyebabkan adanya belokan anginm di wilayah Jawa Tengah. Anomali suhu muka laut di Samodera Hindia selatan Jawa, lanjut Sutikno, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah, ditambah kelembaban udara cukup tinggi turut berkontribusi pembentukan awan hujan. "Kondisi inilah BMKG memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai petir dan angin kencang," ujarnya.

Sebelumnya, puting beliung melanda tiga desa di Kabupaten Jepara hingga mengakibatkan 140 rumah rusak. Pemantauan Media Indonesia Senin (28/2) ratusan keluarga di Desa Tedunan (Kecamatan Kedung), Desa Karangaji dan Desa Ujungpandang (Kecamatan Welahan), Kabupaten Jepara sejak dini hari sudah dihebohkan oleh angin ribut melanda kawasan pantura tersebut, ratusan rumah alami kerusakan terutama pada bagian atap bangunan.

Warga dibantu aparat BPBD, kepolisian, TNI dan relawan bekerja keras membersihkan reruntuhan puing bangunan yang berserakan sekaligus melakukan perbaikan rumah yang rusak. "Kami harus segera memperbaiki, karena jika tidak saat hujan rumah tidak dapat ditempati," ungkap Sarjio,45, warga Karangaji, Jepara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Arwin Nor Isdiyanto mengatakan akibat puting beliung melanda tiga desa di dua kecamatan tersebut 140 rumah mengalami kerusakan berat dan ringan, sehingga untuk mengatasi kesulitan warga dalam sehari ini dilakukan upaya perbaikan.

"Kerusakan pada umumnya pada bagian atap bangunan yang diterbangkan angin ribut, tetapi ada juga rumah yang rusak cukup parah dan untuk sementara warga korban bencana itu mengungsi di rumah tetangga atau kerabat," kata Arwin. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya