Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
TAHU dan tempe di pasaran di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), menghilang. Penyebabnya adalah sebagain perajin tempe dan tahu tidak memproduksi.
Salah seorang pembeli di Pasar Wage, Purwokerto, Khotimah, 44, mengatakan tidak mendapatkan tempe dan tahu di pasar setempat.
"Hari ini, saya mencari tahu dan tempe. Ternyata pedagangnya tidak ada. Tidak tahu apakah mereka ikut mogok. Namun yang pasti tidak ada menjual tempe dan tahu," ucap Khotimah, Senin (20/2).
Sementara Baim, 36, pedagang sayur keliling juga tidak memperoleh tahu dan tempe.
"Tidak ada yang jualan baik itu tempe atau tahu. Alasannya karena harga kedelai sangat mahal. Sehingga mereka tidak menjual tempe dan tahu. Akibatnya, saya banyak diprotes ibu-ibu karena tidak membawa tempe dan tahu," tutur Baim.
Baca juga: Pengusaha Tahu Tempe di Sikka Rumahkan Karyawan Imbas Harga Kedelai Meroket
Salah seorang perajin tahu dan tempe, Didit, mengakui lebih dari 100 perajin tempe mogok berproduksi mulai Senin (21/2) hingga Rabu (23/2).
"Ini sebagai bentuk protes tingginya harga kedelai impor," ujarnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, harga kedelai mengalami lonjakan sehingga memberatkan perajin.
"Harga kedelai naik hingga Rp11.500 per kilogram, tapi kami tidak bisa menaikkan harga penjualan tempe. Padahal harga kedelai antara Rp7.500-8.000 per kg. Setiap hari saya membutuhkan sekitar 40 kg, sehingga sangat terasa naiknya ongkos produksi," tuturnya.(OL-5)
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Para perajin tahu dan tempe harus menyiasati produksinya agar tetap dapat terjangkau pasar yakni dengan mengurangi ukuran.
Kurma mengandung hampir setengah dari jumlah gula dalam bentuk fruktosa, yang dua kali lebih manis dari glukosa sehingga dapat menimbulkan rasa kenyang
Konsumsi kedelai nasional saat ini diperkirakan sekitar 2,6-2,7 juta ton per tahun. Lebih dari 90% kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari impor dan sisanya dari dalam negeri.
Akindo juga berkomitmen untuk turut mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan kedelai dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Munaslub Akindo dilaksanakan dalam rangka revitalisasi dan konsolidasi organisasi untuk menghadapi tantangan perdagangan kedelai nasional.
Program ini bertujuan menjaga ketersediaan pangan sekaligus mengendalikan harga beras di pasaran melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Sejak pukul 14.30 WIB, ratusan massa yang bergerak menuju Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas langsung merangsek masuk.
Lestari Moerdijat mengatakan inisiatif masyarakat berkesenian harus mendapat dukungan demi melestarikan kebudayaan nasional yang mampu memperkuat identitas dan persatuan bangsa.
SEJUMLAH warga di Banyumas, Jawa Tengah, mengeluhkan harga beras yang melonjak. Di sisi lain, beras premium menghilang dari pasaran.
WARGA di Banyumas, Jawa Tengah, melakukan aksi protes terhadap kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, mengumumkan penghapusan sanksi administrasi berupa bunga dan denda Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved