Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pengusaha Tahu Tempe di Sikka Rumahkan Karyawan Imbas Harga Kedelai Meroket

Gabriel Langga
21/2/2022 11:35
Pengusaha Tahu Tempe di Sikka Rumahkan Karyawan Imbas Harga Kedelai Meroket
Pekerja sedang membuat tempe di salah satu produsen tempe di Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (20/2).(MI/Gabriel Langga)

DAMPAK dari kenaikan harga kedelai telah berimbas pada perekonomian masyarakat. Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur misalnya, pemilik pabrik tempe tahu pun terpaksa harus merumahkan karyawannya, karena kedelai langka dan harganya melambung.

Salah satu pengusaha tempe tahu yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur mengaku untuk tetap bertahan produksi, dirinya terpaksa harus mengurangi jumlah karyawannya. Selain itu, ia juga terpaksa harus menaikan harga jual tahu dan tempe. Hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan kedelai dan harganya jauh lebih mahal.

"Karena harga kedelai naik, saya terpaksa merumahkan karyawan. Saya minta pendapat dari pembeli untuk menaikkan harga tahu tempe dengan tidak mengurangi ukuran yang seperti biasa," ungkap Agus, Senin (21/2).

Menurut Agus, biasanya harga beli kedelai sebelum kenaikan berkisar Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram, namun saat ini harga kedelai impor yang dibeli di Surabaya dengan harga per kilogram mencapai Rp12.500.  Dan dalam sehari memproduksi tempe tahu menggunakan kedelai sebanyak tiga kwintal.

"Karena harga kedelai naik, maka harga jual tahu tempe pun kami naikkan. Untuk tahu harganya kita naikkan sebesar Rp500 - Rp2500 dan untuk tempe yang biasanya Rp5.000 menjadi Rp6.000.," kata Agus.

Agus berharap, pemerintah bisa mengambil langkah cepat untuk mengendalikan harga kedelai agar produksi tempe dan tahu tetap berjalan di seluruh pelosok negeri.

"Saat ini kami tetap memproduksi tahu dan tempe namun dengan stok kedelai yang hanya mampu bertahan hingga dua bulan ke depan. Untuk itu, sangat kami harapkan agar pemerintah pusat bisa mencari solusi mengatasi persoalan yang dihadapi pengrajin tahu tempe saat ini," harap dia. (OL-13)

Baca Juga: Tekan Kerugian, Pembuat Tahu-Tempe di Kabupaten Bandung Setop Produksi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya