Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akindo Jamin Stok Kedelai Impor Jelang Ramadan Aman

Basuki Eka Purnama
10/2/2025 12:04
Akindo Jamin Stok Kedelai Impor Jelang Ramadan Aman
Ilustrasi--Perajin menata papan tempe saat proses pembuatan di Kampung Tempe, Sunter Jaya, Jakarta Utara.(ANTARA/M Risyal Hidayat)

ASOSIASI Kedelai Indonesia (Akindo) memastikan persediaan kedelai nasional memasuki bulan Ramadan aman. Pada awal Februari 2025, persediaan stok kedelai nasional diperkirakan sebanyak 200 ribu ton, ditambah akan masuknya stok kedelai impor sebanyak 195 ribu ton, sehingga persediaan stok kedelai pada Februari mencapai 395 ribu ton. 

“Ini cukup untuk memenuhi hampir 2 bulan kebutuhan perajin tahu tempe nasional terutama untuk persedian selama bulan puasa hingga lebaran Idul Fitri ” ujar Ketua Akindo Hidayatullah Suralaga dalam siaran pers, Senin (10/2) 

Hidayat mengungkapkan, konsumsi kedelai nasional saat ini diperkirakan sekitar 2,6-2,7 juta ton per tahun. Lebih dari 90% kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari impor dan sisanya dari dalam negeri.

Berdasarkan data yang ada dan pengalaman selama ini, lanjut Hidayat, pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya tidak terjadi peningkatan kebutuhan kedelai dalam negeri, yaitu rata-rata 220 ribu ton per bulan. 

“Bahkan berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) justru terjadi penurunan permintaan mencapai 30%. Hal ini karena sebagian pengrajin tahu tempe terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah mulai pulang kampung 2 minggu menjelang hari raya, “ ujarnya. 

Hidayat menambahkan, para importir kedelai akan selalu memenuhi komitmen untuk menyediakan bahan baku kedelai sesuai kebutuhan para pengrajin tahu tempe nasional. 

Ia memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama 11 bulan pertama 2024 (Januari - November) impor kedelai Indonesia mencapai 2,56 juta ton atau naik 23% dibanding periode yang sama di tahun 2023, sebesar 2,08 juta ton. 

Angka ini sudah jauh melampaui volume impor kedelai selama tahun 2023, yaitu sebesar 2,27 juta ton. 

“Diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2024, total impor kedelai dapat mencapai 2,7 juta ton,” ujarnya. 

Jumlah tersebut, menurut Hidayat, untuk mencukupi kebutuhan industri tahu-tempe, industri makanan dan minuman serta pakan ternak. 

Hidayat menjelaskan, khusus untuk komoditi kedelai sampai saat ini Indonesia masih menganut kebijakan perdagangan bebas, yaitu mengikuti mekanisme pasar. 

“Maka importasi kedelai ke Indonesia dilakukan oleh banyak perusahaan importir,” ujarnya. 

Mengacu data Badan Karantina Indonesia---dahulu Badan Karantina Pertanian (Barantan)--impor kedelai Indonesia pada 2021 sebanyak 2,44 juta ton dilakukan oleh lebih dari 60-an perusahaan importir. 

Sekitar 30-an importir (termasuk 13 importir anggota Akindo) melakukan impor kedelai untuk dijual sebagai bahan baku tahu tempe. 

Akindo, saat ini, mewadahi 13 perusahaan importir sebagai anggota, serta mengoordinasikan 12 perusahaan importir lainnya yang bukan anggota Akindo. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya