Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Polisi Perketat Pengawasan Distribusi Minyak Goreng di Sumut

Yoseph Pencawan
20/2/2022 23:15
Polisi Perketat Pengawasan Distribusi Minyak Goreng di Sumut
Minyak goreng.(ANTARA)

KEPOLISIAN memerketat pengawasan distribusi minyak goreng di Sumatera Utara (Sumut) menyusul temuan jutaan liter stok produk itu di tengah kelangkaan saat ini.

Polda Sumut menyatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap distribusi minyak goreng (migor) yang kini sedang meresahkan masyarakat karena terjadi kelangkaan. "Kami akan lebih mengawasi dan menindak oknum-oknum yang merugikan masyarakat," tegas Direktur Reskrimsus Polda Sumut Kombes John Charles Edison Nababan, Minggu (20/2).

Karena itu dia meminta produsen dan distributor yang masih menyimpan stok di gudang agar segera mendistribusikannya kepada masyarakat. Dia juga meminta produsen memedomani kebijakan pemerintah yang terkait dengan DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Price Obligation).

Dalam ketentuan DMO, produsen CPO harus mengalokasikan 20% dari total volume produksinya untuk kebutuhan dalam negeri. Baru kemudian sisanya untuk pasar ekspor. Sedangkan dalam ketentuan DPO, pemerintah pun telah menetapkan HET (Harga Eceran Tertinggi). Terdiri dari migor curah sebesar Rp11.500 per liter, migor kemasan sederhana Rp13.500 dan migor kemasan premiun Rp14.000 per liter.

Pada Jumat (18/2), Polda Sumut menemukan total lebih dari satu juta liter migor kemasan di tiga gudang yang berada di Kabupaten Deliserdang. Salah satunya adalah gudang milik PT Indormarco Prismatama. Dari gudang yang berada di Jalan Industri, Kecamatan Tanjung Morawa, itu polisi menemukan 1.184 kotak atau 23.680 kemasan migor satu liter bermerek Parveen.

Masih di satu kawasan, Polda Sumut juga mendapati stok migor sebanyak 1.121 karton atau 22.420 kemasan ukuran 1 liter yang juga bermerek sama. Petugas mendapatinya di gudang milik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

Penemuan ketiga di gudang milik PT Salim Ivomas Pratama Tbk di Jalan Sudirman, Kecamatan Lubuk Pakam. Pada gudang tersebut jumlah temuan stok migor bahkan jauh lebih banyak. Polisi menemukan migor kemasan merek Bimoli yang banyaknya mencapai 25.361 kotak.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dalam keterangan tertulis mengaku perusahaannya tidak bermaksud melakukan penimbunan. Stok migor yang ada di gudangnya adalah untuk kebutuhan pabrik mi instan. Pabrik migor di Deliserdang beroperasi utamanya untuk memenuhi kebutuhan itu.

Manajemen perusahaan itu menyebutkan, hasil produksi minyak goreng di Pabrik Lubuk Pakam, Deliserdang terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera dengan volume 2.500 ton per bulan.

Sebagian lain dari hasil produksi migornya, atau sebanyak 550.000 liter per bulan, merupakan pesanan para pelanggan. Selain untuk kebutuhan sendiri, migor tersebut juga menjadi produk kemasan bermerek dengan ukuran satu dan dua liter. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya