Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kementan Kawal Panen Raya di Banyuasin

Mediaindonesia.com
05/2/2022 11:35
Kementan Kawal Panen Raya di Banyuasin
Panen raya di lahan proyek IPDMIP Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (4/2).(DOK.KEMENTAN)

KEMENTERIAN Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), turut mengawal panen raya dari kegiatan Demfarm di Desa Sebalik, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (4/2). Panen ini dilakukan di lahan proyek Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap panen raya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. "Dalam kondisi pandemi covid-19, kita harus terus memastikan pertanian dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, kita dukung kegiatan kegiatan panen raya di setiap daerah," katanya.

Sementara Kadis Peternakan dan Tanaman Hortikultura Kabupaten Banyuasin Zainuddin menjelaskan, Desa Sebalik memiliki lahan kurang lebih 4.300 hektare.

"Sedangkan program IPDMIP di Desa Sebalik memiliki 106 anggota dan Dennfarm diikuti sekitar 50 orang atau 50 hektare. Luas lahan IPDMIP sekitar 984 ha. Kegiatan IPDMIP di Desa Sebalik memiliki 3 pilar pokok institusi yang berkontribusi, kabupaten, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), serta Dinas Pertanian," jelasnya.

Menurut Zainnuddin, terjadi peningkatan hasil panen. Dari 4,8 ton per ha di 2021, menjadi 7,9 ton per ha. "Kami berharap hasil yang lebih baik mendatang agar kesejahtetaan para petani dapat meningkat," katanya.

Tahun lalu, Kabupaten Banyuasin menduduki urutan ke-4 penghasil gabah terbesar di indonesia. Luas lahan salah satunya menjadi faktor utama meningkatnya hasil panen Kabupaten Banyuasin.  

"Kabupaten Banyuasin siap meningkatkan Kapasitas SDM Pertaniannya melalui pelatihan pelatihan dan sosialisasi teknologi pertanian pada petani-petani muda atau milenial dan petani konvensional supaya mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman," katanya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyuluh dan petani di Desa Sebalik, Kecamatan Tanjung Lago, yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan Demfarm yang diselenggarakan di tengah-tengah situasi pandemi.


Baca juga: PT Pos Indonesia dan Kementerian Pertanian Bekerja Sama Tingkatkan Ekspor


"Semua ini  tidak terlepas dari dukungan Pemprov Sumatra Selatan dan Kabupaten Banyuasin serta seluruh jajaran OPD terkait, khususnya Dinas Pertanian," katanya.

Bustanul menjelaskan, IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi yang merupakan kewenangan pusat, provinsi, atau kabupaten sebagai wujud kontribusi sistem pertanian bagi ketahanan pangan nasional pada umumnya.

"Dan kegiatan Demfarm seluas 50 ha yang dilaksanakan oleh poktan Sumber Harapan merupakan salah satu kegiatan metode penyuluhan dalam rangka mendiseminasikan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi," katanya.

Kegiatan Demfarm meliputi pendampingan dan pengawalan oleh penyuluh dalam penerapan teknologi yang direkomendasikan seperti penggunaan varietas unggul bersertifikat, pengolahan tanah, pemupukan berimbang, teknologi tanam jajar legowo dan pengendalian hama terpadu sehingga diperoleh hasil dan produktivitas yang tinggi.
 
"Dari Demfarm ini kami memperoleh laporan dari hasil ubinan, di lahan Demfarm ini dicapai produksi sebanyak 6,9 ton per ha gabah kering panen (GKP), sementara hasil sebelumnya hanya diperoleh sekitar 4-5 ton GKP. Kami berharap agar petani peserta Demfarm ini tidak hanya berhenti sampai disini, melainkan terus menerapkan teknologi yang sudah digunakan selama mengikuti Demfarm, sehingga produksi yang sudah dicapai ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan," katanya.
 
Sebelumnya, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, panen raya ini membuktikan keseriusan penyuluh dan petani. "Dalam kondisi apa pun, petai harus turun ke lapangan. Penyuluh harus terus turun ke lapangan mendampingi petani dan memastikan produktivitas pertanian tidak terganggu," katanya. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya