Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Bandung Terapkan WFH 25%

Naviandri
27/1/2022 18:43
Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Bandung Terapkan WFH 25%
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat sejak 24 Januari 2022 resmi menerapkan work from home (WFH) sebesar 25 persen. Kebijakan ini menyusul kondisi Covid-19 yang mulai meningkat dan masuknya varian omikron ke Kota Bandung.

"Hasil rapat terbatas yang dilakukan, menghasilkan bahwa WFH diterapkan  di lingkungan Pemkot Bandung sekitar 25 persen sejak 24 Januari 2022. Kami juga mendorong kepada perusahaan swasta untuk laksanakan WFH 25 persen, tapi menunggu Peraturan Wali Kota (Perwal) keluar dan akan  langsung disosialisasikan untuk berlaku di semua perkantoran," kata Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Kamis (27/1).

Selain itu, pihaknya juga terus menggencarkan percepatan vaksinasi mulai usia anak 6-11 tahun sampai lansia. Pemkot Bandung juga sudah mulai melakukan vaksin booster. Saat ini, vaksin booster sudah di angka 3,3 persen dengan menggunakan vaksin jenis Pfizer dan Astrazeneca.

"Banyak masyarakat yang ingin ikut vaksin booster meski mereka belum ada undangan di e-tiketnya dan sejauh ini stok vaksin booster aman," ujarnya.

Yana menambahkan, untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19, Pemkot Bandung menyiapkan kembali tempat isolasi mandiri (isoman) di seluruh kecamatan. Prinsipnya kewilayahan menyediakan isoalasi mandiri, semua 30 kecamatan siap. Namun pihkanya tetap berharap agar tempat isoman tidak  terpakai.

"Penyiapan tempat isoman di semua kecamatan, merupakan gerak cepat yang dilakukan dalam meminimalisir beban rumah sakit, terkait ketersediaan tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR)," ucapnya

Sesuai arahan pemerintah pusat kata Yana,  karena imikron itu gejalanya relatif ringan, diharapkan tidak semua itu lari ke rumah sakit. Sehingga tidak membebani rumah sakit dan membuat BOR-nya tinggi.

Sedangkan Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Firman Nugraha  menerangkan, seluruh kecamatan di Kota Bandung kembali menyiapkan ruang isoman. Langkah ini sebagai antisipasi terjadinya peningkatan kasus. Pihaknya juga sudah diingatkan kembali oleh Satgas untuk mempersiapkan dan cek kembali tempat untuk ismona manakala terjadi lonjakan kasus.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) terkait penanganan penyebaran Covid-19 di tiap wilayah," katanya.

Kasus Covid-19 aktif di Kota Bandung pada beberapa hari ini mengalami kenaikan. Hingga Selasa (25/1) terdapat 183  kasus. Padahal sebelumnya sempat berada di angka 100 kasus. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya