Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bentrok di Sorong Jangan Sampai Jadi Perhatian Dunia

Febry Septian/Putri Lukman (Metro TV)
25/1/2022 14:54
Bentrok di Sorong Jangan Sampai Jadi Perhatian Dunia
Sejumlah polisi berjaga di tempat hiburan malam Double O usai bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa dini hari (25/1/2022).(Antara)

ANGGOTA Komisi III DPR Arsul Sani meminta pemerintah memberi penjelasan terkait dengan bentrok antar-kelompok di Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022) subuh. Pasalnya, situasi di ujung timur Indonesia itu selalu menarik perhatian dunia internasional.

"Kejadian di Papua (dan Papua Barat) sering membuat atensi internasional lebih tinggi daripada wilayah lain sehingga kerap berkembang spekulasi jauh dari apa yang sebenarnya terjadi," kata Arsul kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta.

Baca juga: Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Ciptakan Efek Gentar

Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Polri harus memerinci siapa yang terlibat dalam bentrok tersebut. Begitupula dengan penyebabnya yang kemudian memicu bentrok. "Jelaskan secara jelas apa yang terjadi di sana," tukas Arsul.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, penanganan konflik di Papua dan Papua Barat memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pendekatan keamanan harus dilakukan sedemikian rupa.

"Ya tentu lah, persoalannya ini kan kadang-kadang enggak mudah. Di DPR juga memahami (kesulitan itu)," imbuh Arsul.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan, Polda Papua Barat dan Polres Sorong sudah berupaya meredam bentrok dua kelompok warga. Kejadian itu menyebabkan belasan orang tewas dan diduga terjadi di sebuah tempat hiburan malam di Sorong.

Baca juga: Angin Puting Beliung Rusak Dua Rumah di Padang

"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Dedi dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengutarakan pertikaian di Kota Sorong, Papua Barat, terjadi Selasa (25/1/2022) sekitar Pukul 04.00 WIT. Jumlah korban tewas menjadi 19 orang. Menurutnya, bentrok melibatkan dua Kelompok Suku Kei dan Suku Ambon Pelau di Mini Bar Double O. (A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya