Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANGGOTA Komisi III DPR Arsul Sani meminta pemerintah memberi penjelasan terkait dengan bentrok antar-kelompok di Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1/2022) subuh. Pasalnya, situasi di ujung timur Indonesia itu selalu menarik perhatian dunia internasional.
"Kejadian di Papua (dan Papua Barat) sering membuat atensi internasional lebih tinggi daripada wilayah lain sehingga kerap berkembang spekulasi jauh dari apa yang sebenarnya terjadi," kata Arsul kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta.
Baca juga: Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Ciptakan Efek Gentar
Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Polri harus memerinci siapa yang terlibat dalam bentrok tersebut. Begitupula dengan penyebabnya yang kemudian memicu bentrok. "Jelaskan secara jelas apa yang terjadi di sana," tukas Arsul.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, penanganan konflik di Papua dan Papua Barat memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pendekatan keamanan harus dilakukan sedemikian rupa.
"Ya tentu lah, persoalannya ini kan kadang-kadang enggak mudah. Di DPR juga memahami (kesulitan itu)," imbuh Arsul.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan, Polda Papua Barat dan Polres Sorong sudah berupaya meredam bentrok dua kelompok warga. Kejadian itu menyebabkan belasan orang tewas dan diduga terjadi di sebuah tempat hiburan malam di Sorong.
Baca juga: Angin Puting Beliung Rusak Dua Rumah di Padang
"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," kata Dedi dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengutarakan pertikaian di Kota Sorong, Papua Barat, terjadi Selasa (25/1/2022) sekitar Pukul 04.00 WIT. Jumlah korban tewas menjadi 19 orang. Menurutnya, bentrok melibatkan dua Kelompok Suku Kei dan Suku Ambon Pelau di Mini Bar Double O. (A-3)
SEORANG anggota Polri berinisial Bripda LO ditangkap karena menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ia bertugas di Polres Lanny Jaya, Papua Pegunungan,
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Jalur dialog secara intensif harus dibuka oleh pemerintah karena situasi kekerasan di Bumi Papua terus berlangsung sejak lama.
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan bahwa pihak yang paling mengetahui kasus serangan itu adalah jajaran TNI dan Polri yang bertugas di daerah tersebut.
Evakuasi jenazah korban penyerangan KKB menghadapi kendala berat karena lokasi kejadian berada di area hutan lebat dengan akses transportasi terbatas.
Komnas HAM RI mengecam tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membunuh sedikitnya 11 warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas di Yahukimo.
Terduga teroris sepenuhnya ditangani Densus 88. Disinggung terkait penggeledahan, pihaknya bakal membantu melakukan dalam mencari barang bukti yang dilakukan Densus 88.
Rencananya, penyidik akan gelar perkara kasus dugaan pidana terkait aktivitas rekening bank FPI di Gedung Bareskrim, pada Selasa (2/2) besok.
POLRI mengancam akan membubarkan FPI model baru atau turunannya seperti Front Persatuan Islam yang dideklarasikan di daerah-daerah.
BEM UI mengecam segala tindakan pembubaran ormas oleh negara tanpa proses peradilan sebagaimana termuat dalam UU Ormas.
Juru Bicara Ormas HTI M Ismail Yusanto melalui akun twitternya @ismail_yusanto menyampaikan ucapan selamat Idulfitri atas nama Ormas HTI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved