Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Cianjur Mulai Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster

Benny Bastiandy
19/1/2022 16:44
Cianjur Mulai Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster
Vaksinasi Covid-19 dosis booster di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (19/1).(MI/Benny Bastiandy)

KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, memulai pemberian vaksin dosis ketiga atau booster. Kick off pelaksanaannya dipusatkan di halaman Pendopo Cianjur, Rabu (19/1) dengan target sebanyak 300 orang.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengawali pemberian vaksin booster. Herman mengatakan bersamaan dengan penetapan PPKM level 1, Kabupaten Cianjur sudah diperbolehkan melaksanakan vaksin booster. "Ini juga bersamaan dengan vaksinasi bagi kalangan anak usia 6-11 tahun," kata Herman di halaman Pendopo Cianjur, Rabu (19/1).

Vaksin booster diikuti jajaran Polres Cianjur, Kodim 0608, aparatur sipil negara, serta masyarakat umum. Dengan pemberian vaksin booster, maka semakin besar harapan Kabupaten Cianjur bisa mewujudkan kekebalan komunitas (herd immunity). "Pemberian vaksin booster dilakukan berkelanjutan," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menjelaskan terdapat beberapa syarat bagi sasaran yang ingin divaksin booster. Di antaranya sudah berusia di atas 18 tahun, sudah menjalani vaksin primer (dosis pertama dan kedua), serta jangka waktu dosis kedua hingga memasuki dosis ketiga berjarak 6 bulan.

"Hari ini kami siapkan kuota untuk 300 orang dengan jenis Pfizer. Aturannya, pemberian dosis hanya setengah. Jadi ada 150 dosis untuk 300 orang," kata Irvan.

Ia menuturkan syarat daerah bisa melaksanakan vaksin booster yakni capaian vaksinasi secara umum sudah di atas 70% dan lanjut usia lebih dari 60%. Kabupaten Cianjur sendiri sudah memenuhi syarat cakupan vaksinasi tersebut.

"Kalau total penerima vaksin booster di Kabupaten Cianjur sekitar 900 ribuan orang lebih. Estimasinya dihitung dari capaian vaksinasi dosis kedua yang sampai saat ini di kisaran 40%. Jadi kurang lebih ada 900 ribuan orang," terang Irvan.

Namun, sebut Irvan, belum tentu semua itu memenuhi syarat bisa mendapatkan vaksin. Artinya, mereka harus melalui tahapan screening atau pemeriksaan kesehatan. "Ini karena tidak semuanya berjarak 6 bulan setelah pemberian dosis kedua," sebutnya.

Saat ini layanan vaksinasi booster baru dibuka di kawasan Alun-alun atau di pintu gerbang masuk sebelah utara. Jika nanti animo masyarakat meningkat, lanjut Irvan, tidak menutup kemungkinan akan kembali dibuka sentra layanan vaksinasi di berbagai tempat.

"Kita lihat dulu situasinya. Kalau nanti minat warga meningkat, tentu kita akan buka layanan vaksinasi," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya