Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sumur Ekspor Berbagai Komoditas ke-107 Negara

Yoseph Pencawan
31/12/2021 21:05
Sumur Ekspor Berbagai Komoditas ke-107 Negara
Aktivitas di Pelabuhan Belawan, Sumut.(DOK MI)

SUMATERA Utara (Sumut) melakukan pengiriman komoditas pertanian ke-107 negara dan menjadikannya sebagai provinsi dengan pasar terluas dalam program Gebyar Ekspor 2021.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi pada kesempatannya berbicara secara virtual dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit setelah pelepasan ekspor dalam kegiatan Gebyar Ekspor 2021, di Pelabuhan Belawan, Jumat (31/12). "Sumatera Utara menjadi nomor yang pertama ekspor pertanian di Gebyar Ekspor tahun ini," ungkap Gubsu.

Dalam program Gebyar Ekspor 2021, jelasnya, Sumut melakukan pengiriman komoditas pertanian dengan volume total sebanyak 102,9 ton senilai Rp2,2 triliun. Sumut cukup signifikan menyumbang total nilai ekspor dalam program ini jumlahnya sebesar Rp14,4 triliun.

Adapun komoditas ekspor dari Sumut yang menonjol adalah Palm Oil sebanyak Rp188,8 ton senilai Rp5,9 miliar dengan tujuan China. Kemudian Kultur Jaringan Lilium, sebanyak 1,197 ribu batang senilai Rp2 miliar ke Belanda dan komoditas kopi sebanyak Rp19,2 ton senilai Rp1,7 miliar ke Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, pengiriman komoditas pertanian dari Sumut menyasar 107 dan total 124 negara tujuan dalam Gebyar Ekspor 2021. Banyaknya negara tujuan tersebut menjadikan Sumut sebagai provinsi dengan pasar terluas dalam Gebyar Ekspor 2021.

Pada kesempatan itu Edy juga mengatakan, sepanjang tahun ini provinsinya mengekspor komoditas pertanian dan produk turunannya senilai total Rp26,7 triliun. Nilai ekspor tersebut ditopang pengiriman komoditas pertanian oleh 15 daerah dari 33 kabupaten dan kota di Sumut. Meski masih di bawah tekanan ekonomi akibat pandemi, nilai ekspor tahun ini tetap mengalami peningkatan dari tahun lalu yang hanya sekitar Rp21 triliun.

Kepala Karantina Pertanian Medan Lenny Hartati Harahap mengungkapkan, secara umum pengiriman sampel komoditas ekspor cukup banyak dilakukan sepanjang tahun ini. "Termasuk sampel manggis, ulat, vanili, andaliman, daun kelor, lipan dan sebagainya," ujar dia.

Komoditas atau produk-produk ekspor tersebut ternyata tidak mengalami hambatan berarti dalam memenuhi persyaratan atau standarisasi yang diterapkan negara tujuan. Karena itu sebagian di antara jenis-jenis komoditas tersebut sudah bisa memulai debut ekspornya pada Januari dan Februari 2022 dengan tujuan Tiongkok, Turki dan Mesir.

Menurut dia, pengiriman sampel merupakan tahapan krusial dalam kegiatan ekspor komoditas pertanian. Pengiriman sampel sangat menentukan bagi dimulainya ekspor dan keberlanjutan ke depan. "Karena itu Karantina Pertanian Medan dituntut selalu melaksanakan pemeriksaan semaksimal mungkin. Terlebih, setiap negara tujuan menerapkan persyaratan yang berbeda," jelasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya