Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMERINTAH Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus melakukan pendataan masyarakat yang belum mendapatkan KTP-E. Sampai dengan 31 Desember 2021, tercatat warga yang sudah melakukan perekaman KTP-E sebanyak 99,35%.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, melalui Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sikka Marta Pega, kepada mediaindonesia.com, Jumat (31/12), menjelaskan jumlah penduduk Kabupaten Sikka tercatat 326.992 jiwa.
Dari jumlah itu, penduduk yang wajib KTP sebanyak 227.503 jiwa dan yang sudah melakukan perekaman KTP-E sebanyak 226.651 jiwa.
Baca juga: Pemkab Hibahkan Tanah kepada KPU Sikka
"Hingga saat ini dihitung 31 Desember 2021, jumlah warga Sikka yang sudah memiliki KTP-E sebanyak 226.651 jiwa sehingga dihitung persentase sudah mencapai 99,35%," kata Marta Pega.
Dia menambahkan, dokumen administrasi kependudukan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Pasalnya, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat digunakan untuk berbagai transaksi dan melakukan verifikasi data bantuan untuk pelayanan publik.
Disampaikannya, bagi mereka yang belum terekam KTP-E karena belum terdeteksi seperti ODGJ, disabilitas, dan penduduk rentan. Hal itu karena mereka terdata dalam kependudukan tetapi saat mau rekam KTP-E mereka tidak terdeteksi.
Selain itu, kendala yang dihadapi soalnya kesadaran masyarakat dan akses wilayah yang sulit.
"Kita sudah turun ke setiap kecamatan untuk melakukan perekaman KTP-E tetapi ada warga yang tidak turun untuk melakukan perekaman KTP-E. Ini soal kesadaran," papar dia.
Menurut dia, persentase ini sebenarnya sudah lebih atau overtarget secara nasional karena Dirjen Capil telah menargetkan semua daerah harus mencapai 90%.
Meski sudah mencapai target nasional, Pemkab Sikka akan terus berupaya memaksimalkan data kependudukan di Kabupaten Sikka untuk melahirkan dokumen bersih dan valid 100%.
"Kita tetap gencar melakukan perekaman KTP elektronik dengan sistem jemput bola di masing-masing desa dan kelurahan. Jadi kita sudah jalan di beberapa desa termasuk kelurahan yang ada di Sikka untuk mencari warga yang belum memiliki KTP dan terkhusus kepada mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah wajib KTP," pungkas dia. (OL-1)
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
SEKTOR pariwisata sangat potensial untuk menambah pendapatan masyarakat serta meningkatkan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
MATERIAL vulkanis yang terus-menerus keluar dari Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved