Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bus Trans Metro Pasundan Resmi Beroperasi Mulai Hari Ini

Basuki Eka Purnama
27/12/2021 12:13
Bus Trans Metro Pasundan Resmi Beroperasi Mulai Hari Ini
Petugas memeriksa kesiapan bus Trans Metro Pasundan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/12).(ANTARA/Novrian Arbi)

BUS Trans Metro Pasundan, yang merupakan program pengembangan angkutan massal dengan skema layanan Buy the Service (BTS) dari Kementerian Perhubungan, resmi beroperasi mulai hari ini, Senin (27/12).

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum didampingi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, meresmikan beroperasinya Bus Trans Metro Pasundan tersebut yang dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Dipati Ukur Kota Bandung.

Bus Trans Metro Pasundan tersebut akan melayani lima koridor atau rute yang melintasi wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang). 

Baca juga: BURT DPR Harap PT KAI Berikan Fasilitas Terbaik bagi Seluruh Masyarakat

Untuk tahap ini, Bus Trans Metro Pasundan baru melayani satu koridor yakni Dipati Ukur Kota Bandung-Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Adapun lima koridor Bus Trans Metro Pasundan adalah Koridor I yakni Leuwipanjang Kota Bandung-Soreang Kabupaten Bandung, Koridor II yakni Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat-Alun-Alun Bandung, Koridor III yakni Baleendah, Kabupaten Bandung-Bandung Electronic Center (BEC), Koridor IV yakni Leuwipanjang-Dago dan Koridor V yakni Dipati Ukur-Jatinangor.

Wagub Uu Ruzhanul Ulum, dalam sambutannya, mengatakan salah satu permasalahan di Kawasan Bandung Raya saat ini ialah tentang kemacetan. Hadirnya Trans Metro Pasundan bisa menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.

"Program ini adalah program dari pusat yang dikhususkan bagi warga Jawa Barat. Dengan harapan lahirnya bus ini bisa mengurangi kemacetan, polusi udara dan mengurangi beban hidup masyarakat karena biaya murah dan mudah," kata Wagub Uu.

Wagub berharap masyarakat bisa memanfaatkan bus tersebut untuk mengurangi permasalahan polusi udara yang disebabkan oleh pemakaian kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.

"Jangan mentang-mentang punya motor, punya mobil, bensin ada, sedikit-sedikit naik mobil pribadi. Mohon ada kesadaran, perubahan paradigma. Mari kita gunakan transportasi massal, untuk kemaslahatan bersama," kata dia.

Dia menuturkan permasalahan polusi ini memang akibatnya tidak bisa dirasakan langsung, namun dalam jangka waktu lama polusi dari kendaraan akan terasa.

"Dan, hari ini, Jawa Barat sudah merasakannya. Oleh karena itu harapan kami masyarakat di Bandung Raya bisa memanfaatkan program ini karena yakin ini demi kemaslahatan dan kemanfaatan," kata dia.

Selain itu, Wagub Uu berharap daerah lainnya di wilayah Jawa Barat bisa tersentuh program bus ini seperti Cirebon, Karawang, Bogor, dan Depok.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan alasan Kemenhub menghidupkan kembali angkutan massal di perkotaan besar karena daya beli kendaraan bermotor oleh masyarakat saat ini sangat tinggi.

Hal tersebut, kata Budi, berdampak pada tingginya mobilitas warga di kota besar seperti di Kawasan Bandung Raya yang kemudian menimbulkan masalah kemacetan di mana-mana dan polusi.

Kementerian Perhubungan rencananya menganggarakan Rp50 miliar untuk Detail Engineering Design (DED) sarana prasarana (halte, pedestrian) Bus Trans Metro Pasundan pada 2022.

Adapun tarif Bus Trans Metro Pasundan ialah Rp2.500 untuk pelajar dan Rp5.000 untuk umum. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya