Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Produksi Garam Sulawesi Selatan Turun, ini Penyebabnya

Lina Herlina
13/12/2021 16:15
Produksi Garam Sulawesi Selatan Turun, ini Penyebabnya
Produksi garam di Sulawesi Selatan.(DOK Humas Pemprov Sulsel.)

PROVINSI Sulawesi Selatan masuk dalam 14 daerah produsen garam di Indonesia. Sayangnya produksi garam di Sulsel mengalami penurunan, meski mendapat dukungan anggaran untuk revitalisasi gudang garam rakyat.

Itu terlihat dari produksi garam Sulsel pada 2019 sebanyak 140.338 ton, pada 2020 turun menjadi 45.310 ton dari target 45.846 ton. Pada tahun ini dengan target produksi garam 46.500 ton, tetapi ternyata hingga triwulan III baru 466,05 ton.

Produksi garam tersebut berasal dari lima kabupaten produsen garam di Sulsel yaitu Kepulauan Selayar, Jeneponto, Takalar, Pangkajene Kepulauan, dan Maros dengan luas lahan keseluruhan 1.496 hektare. Yang terluas itu di Jeneponto seluas 916 hektare.

"Penurunan produksi terjadi karena memang lahan kita untuk garam rakyat yang tergantung dengan matahari. Saat musim hujan, kadang dimanfaatkan untuk tambak ikan. Bahkan untuk tahun ini Kabupaten Maros tidak produksi," ungkap Sulkaf S Latif, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel.

Meski demikian, untuk mendukung produksi garam rakyat Pemprov Sulsel melakukan intervensi dari APBD melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan membangun gudang garam atau revitalisasi gudang garam rakyat dengan kapasitas di bawah 100 ton. "Itu berada di delapan titik pada empat kabupaten produsen garam, yaitu Pangkep Jeneponto, Takalar, dan Kepulauan Selayar. Khusus Pangkep berupa gudang geotermal yang keseluruhan anggarannya Rp940 juta," sebut Sulkaf, Senin (13/12).

Itu termasuk pemanfaatan teknologi geomembran untuk mengasilkan garam rakyat yang lebih halus dan putih, agar hasilnya bisa hampir sama dengan garam impor yang merupakan hasil tambang. "Karena dalam akhir RPJMD (Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah) Sulsel, target produksi garam setiap tahun naik 1.000 ton, yaitu pada 2022 jadi 47 ribu ton dan 2023 jadi 48.450 ton," pungkas Sulkaf.

Baca juga: Gerakan Melawan Stunting Dilaksanakan di Kota Bandung

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2015 mendudukkan Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menduduki peringkat 14 sebagai daerah produsen garam terbesar di Nusantara. Pengembangan industri garam di kawasan itu memanfaatkan lahan seluas 10.000 hektare. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik