Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Program CSR PLTU Suralaya Bangkitkan kembali Kuliner Lokal Khas Cilegon

Mediaindonesia.com
09/12/2021 22:13
Program CSR PLTU Suralaya Bangkitkan kembali Kuliner Lokal Khas Cilegon
Para ibu sedang membuat Sambel kreteg dengan dukungan Program Community Development dari , PT Indonesia Power Suralaya PGU.(Ist)

BAGI masyarakat Suralaya, dulunya Sambel kreteg digunakan sebagai makanan pengganti lauk pauk dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. 

Nama Kreteg diambil dari proses penggorengan cabai rawit yang memunculkan suara “Kreteg - kreteg - kreteg”, sehingga masyarakat menyebutnya “Sambal Kreteg”.

Di tengah arus perubahan sosial, lambat laun sambal kreteg perlahan mulai ditinggalkan. Konsumsi masyarakat bergeser, seiring pertumbuhan Kota Cilegon, Banten, hal ini menyebabkan lokalitas mulai hilang. 

Sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan, PT Indonesia Power Suralaya PGU melalui Program Community Development hadir bersama dengan masyarakat mewujudkan kembali sambel kreteg sebagai identitas lokal makanan khas Suralaya Kota Cilegon. 

Dibentuknya Omah kreteg anggana menjadi wadah untuk pengembangan ekonomi produktif makanan khas lokal melalui pemberdayaan perempuan.

Yuliana Agustina sebagai Local Hero telah berhasil menggerakkan 10 ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. 

Dia mangatakan, program ini sudah berjalan sejak tahun 2019, pada tahun 2021 Program Omah Kreteg Anggana melakukan inovasi produk berupa aneka keripik kentang. 

"Untuk penerapan prinsip zero waste hasil limbah produksi dimanfaatkan untuk membuat antiseptik alami," katanya.

Pada aspek lingkungan, telah dilakukan modifikasi alat ekstrak dan spinner elektrik ramah lingkungan yang mampu mengurangi efek gas rumah kaca dan polusi udara. Dalam melakukan penanaman cabai rawit menggunakan model tumpangsari untuk mengurangi potensi longsor. 

"Pada aspek ekonomi, mampu meningkatan pendapatan anggota dari Rp 400.000 per bulan menjadi Rp 500.000 per bulan," ucapnya.

Pada aspek sosial, telah terjadi peningkatan kapasitas 11 anggota kelompok dalam pengembangan ekonomi produktif yang zero waste.(RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya