Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sepi Turis Asing, Bali Butuh Strategi Baru Pariwisata New Era

Arnoldus Dhae
17/11/2021 07:20
Sepi Turis Asing, Bali Butuh Strategi Baru Pariwisata New Era
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati(MI/Ruta Suryana)

PINTU pariwisata Bali sudah dibuka bagi turis asing sejak sebulan lalu. Namun sampai hari ini kunjungan turis asing ke Bali belum kelihatan tanda-tanda akan bertumbuh. Penerbangan langsung dari 19 negara yang diizinkan ke Bali juga tidak menimbulkan dampak positif bagi pariwisata Bali.

Saat ini Bali didominasi oleh wisatawan domestik atau wisatawan nusantara (wisnu). Mereka berasal dari banyak kota besar di Indonesia. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, Bali adalah provinsi yang sangat tergantung dengan pariwisata.

Sebagai provinsi yang sangat bergantung pada sektor pariwisata yang sebelum COVID-19, berkontribusi terhadap perekonomian Bali 53% dan rata-rata lebih dari 1 juta pekerja bekerja di sektor pariwisata dari penduduk Bali 4,2 juta orang. "Tentu saja, COVID-19 telah memberikan waktu yang sulit bagi Bali. Kunci untuk memulihkan sektor Pariwisata dan Ekonomi di Bali di Pandemi COVID -19 adalah memulihkan sektor Kesehatan terlebih dahulu," ujar Cok Ace, sapaan Wagub Bali, di Denpasar, Rabu (17/11).

Dominasi Wisnu ke Bali saat ini menjadi aset tersendiri, Cok Ace mengatakan aset yang ada tersebut harus dioptimalkan dengan baik untuk menyelamatkan pariwisata Bali. Bali telah menerapkan protokol kesehatan COVID-19 (menggunakan masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan).

Selain itu, dalam menangani Covid-19, Pemprov Bali juga telah menyiapkan 62 rumah sakit yang direkomendasikan untuk kasus COVID-19. Untuk itu diperlukan koordinasi yang solid antar semua tingkat pemerintahan, Pemerintah Pusat dengan Bali dan sampai sekarang Pemprov Bali selalu menjalin koordinasi dengan baik dengan seluruh pihak.

Bali telah mempercepat program vaksin COVID-19 untuk menciptakan herd immunity (70% masyarakat Bali) yang menargetkan 3.405.130 orang.  Per 11 November 2021, komunitas yang divaksinasi fase 1 adalah 100.64% dan fase 2 adalah 87,28%.  Ada kerjasama yang terintegrasi dengan TNI/Polri, Swasta dan institusi pariwisata.  Sasaran vaksinasi adalah tenaga kesehatan, pekerja publik, orang lanjut usia, serta remaja (12 tahun hingga 17 tahun).

Selain itu, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan para wisatwan mancanegara (wisman) maka Sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan untuk kesiapan fasilitas pariwisata telah dilakukan. Industri Pariwisata Bali
seperti hotel, agen perjalanan, transportasi pariwisata termasuk atraksi wisata telah menerima sertifikat CHSE untuk memastikan klien/tamu mereka akan memberikan keramahan dalam adaptasi protokol kesehatan.  

Ada 1.576 fasilitas pariwisata yang telah mendapatkan sertifikat CHSE.  Jumlah ini terus meningkat, karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengalokasikan 1.200 kegiatan CHSE, 200 untuk hotel dan 1.000 untuk bisnis
non-hotel di Bali.

Bali memiliki banyak tempat wisata alam terbuka yang akan disukai oleh para wisatawan. "Bali memiliki pantai yang bersih dan indah seperti Sanur di Denpasar, Pantai Virgin di Karangasem atau pantai kawasan Nusa Dua di Kabupaten Badung. Wisatawan dapat melakukan kegiatan di luar ruangan, seperti jalan-jalan dan belajar budaya dan kehidupan tradisional Bali di
desa wisata/wisata berbasis masyarakat. Tempat wisata ini juga menerapkan standar CHSE," ujarnya.

Strategi lain adalah Bali mengemas pariwisata terbuka, atraksi di tempat terbuka. Tujuannya adalah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. (OL-13)

Baca Juga: Sumbar Sukses Tekan Penularan Covid-19, Gubernur : Berkat Kerja Bersama 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya