Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SUMATRA Barat sukses menjadi salah satu Provinsi dengan penanganan Covid-19 yang baik. Bahkan, pada Senin (15/11), Ranah Minang mencatatkan 0 kasus bari Covid-19. Jumlah kesembuhan pasien Covid-19 di Sumbar pun tergolong tinggi.
Capaian itu merupakan pertama kalinya setelah lebih 20 bulan atau sejak pertama kali kasus konfirmasi Positif Covid-19 ditemukan di Sumbar 26 Maret 2020 silam.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengapresiasi keberhasilan tersebut. Dia menyebut hal itu terjadi berkat kerja bersama semua pihak yang telah bekerja keras.
"Saya mengucapkan terimakasih pada semua pihak terkait penanganan Covid-19 di Sumbar. Kepada TNI Polri, Forkopimda, tenaga medis, tokoh-tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Sumbar sehingga kita bisa mencapai pada titik zero penambahan kasus positif," ujar Mahyeldi.
Baca juga : Gubernur Lampung Buka Temu Karya Taman Budaya Se- Indonesia
Mahyeldi mengajak semua pihak untuk terus mendorong optimalisasi vaksinasi melalui gerakan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) agar capaian vaksinasi bisa terus meningkat sehingga herd immunity bisa tercapai.
"Jangan lupa untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Jangan kendor. Sebab pandemi ini belum hilang. Dan jangan lupa vaksin bagi yang belum," tambah Buya Mahyeldi.
Sementara itu, data Dinas Kesehatan Sumbar Per tanggal 15 November pukul 20.00 WIB vaksinasi dosis 1 Sumbar sudah mencapai 2.066.578 suntikan atau mencapai 46,88 persen dari 4.408.509 sasaran vaksin. (RO/OL-7)
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berikut adalah 8 langkah pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus:
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
"Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan puncak wabah tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved