Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Harga Gabah Kering Panen di Aceh Tenggara Turun

Amiruddin Abdullah Reubee
16/11/2021 08:28
Harga Gabah Kering Panen di Aceh Tenggara Turun
Petani di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh sedang memanen padi, mereka kecewa harga gabah turun.(MI/Amiruddin AR)

MAKSUD hati petani di kawasan Kabupaten Aceh Tenggara,Provinsi Aceh, untuk menggapai pendapatan dan kesejahteraan ekonomi lebih baik pupus sudah pada musim panen kali ini. Pasalnya, sejak musim panen raya dua pekan terakhir, harga gabah padi di negeri berjulukan Tanah Alas itu turun.

Di kawasan Kecamatan Babel misalnya, harga gabah kering panen (GKP) yang sebelumnya Rp 5.500 per kg (kilogram), sekarang turun menjadi Rp 5.000 per kg. Bahkan harga seperti itu hanya untuk jenis gabah tertentu, sedangkan gabah yang tidak diperioritaskan oleh tengkulak lebih anjlok lagi yakni berkisar 4.500 hingga 4.700 per kg.

"Ada dugaan ini permainan pengusaha besar dengan berbagai dalih dan alasan klasik. Tidak mungkin musim panen raya di Aceh tenggara yang luas lahan sawah hanya sekitar 17.455 hektare, bisa merubah harga pasar gabah" tutur Safri, tokoh masyarakat Kotacane, Aceh Tenggara, Selasa (16/11)

Dikatakan Safri, turunnya harga gabah pada musim penen kali ini bisa mempengaruhi semangat petani dalam rangka swasembada beras. Apalagi modal atau ongkos produksi yang harus dikeluarkan petani tidak sesuai dengan pendapatan hasil panen.

Misalnya harga berbagai jenis saprodi sekarang cukup tinngi. Lalu ditambah lagi kelangkaan pupuk bersubsidi yang sering terjadi setiap musim tanam. Lalu dipacu lagi oleh ongkos kerja semakin mahal.

"Ini diantara pemicu petani semakin tidak bersemangat menanam padi. Berharap untuk lebih baik, ternyata terjadi sebaliknya" tutur Sabri.

Dikatakan Sabri, pemerintah harus mengontrol harga pasar jangan sampai terus menerus terjadi permainan. Bila ada penampung atau pengusaha besar yang mempermainkan hara harus ditertibkan secara tegas dan disilin.

"Pemerintah Provinsi Aceh atau Pemkab Aceh Tenggara jangan tinggal diam dengan kondisi ini. Untuk apa mengajak petani rajin menanam kalau harganya terpuruk hingga berbuah kekeewaan" tambah, Jamil, petani lainnya. (OL-13)

Baca Juga: Binda Kepri Gencarkan Vaksinasi Massal dan Door to Door



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya