Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Bandung Diminta Miliki Tempat Pengelolaan Sampah Akhir Sendiri

Naviandri
15/11/2021 19:07
Bandung Diminta Miliki Tempat Pengelolaan Sampah Akhir Sendiri
Tempat pembuangan sampah(ANTARA)

UNTUK mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah sebagai dampak  terganggunya TPA Sarimukti, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat diminta untuk memiliki tempat pengelolaan sampah akhir sendiri. Hal itu penting demi mencegah jangan lagi terjadi penumpukan sampah di Kota Bandung.

"Saya sudah sering menyampaikan bahwa Kota Bandung harus mandiri dalam pengelolaan sampah dari mulai hulu sampai dengan hilir, termasuk juga dengan pengelolaan sampah di tingkat akhir," kata anggota DPRD Kota  Bandung Rendiana Awangga, Senin (15/11).

Menurut Awang memiliki tempat pengelolaan akhiri sampah mandiri itu  penting sehingga Kota Bandung tidak terlalu bergantung ke TPA  Sarimukti. Kejadian Bandung Lautan Sampah dapat kembali terjadi akibat bergantungnya kita terhadap TPA yang berada di daerah lain, sehingga Ketika terjadi permasalahan, tidak banyak yang bisa diperbuat.

"Seperti yang pernah terjadi pada saat terjadinya masalah di TPA Leuwigajah dan juga seperti yang terjadi saat ini dengan adanya masalah teknis di TPA Sarimukti," ungkapnya.

Awang menilai, Kota Bandung perlu merealisasikan pembangunan pengolahan sampah berbasis terknologi. Sehingga pengelolaan sampah di Kota Bandung tidak terganggu dan lebih ramah lingkungan.Hal ini juga sejalan dengan Perpres 18 Tahun 2016 tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah dan juga Perda 14 Tahun 2010 pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan.

"Dengan semakin majunya teknologi kekhawatiran terkait dengan buangan dan dampak buruk lainnya akan bisa teratasi dan sudah banyak contoh TPA berbasis teknologi di negara yang sudah jauh berkembang, berjalan dengan aman dan lancar," jelasnya.

Dia menilai bahwa saat ini teknologi bukan lagi menjadi permasalahan yang perlu didebatkan, maka yang jadi masalah utama saat ini adalah kemauan dan kemampuan Pemkot untuk segera mempersiapkan dan mewujudkan Kota Bandung yang mandiri dalam pengelolaan sampah.

"Pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sampah, khususnya di pengelolaan sampah di sumber atau hulu. Selain pengelolaan di tingkat akhir saya mengajak masyarakat untuk berkolaborasi membantu melakukan pengelolaan sampah di hilir dengan melakukan 3R (Reduce, Recycle dan Re Use)," jelasnya.

Awang juga menyebut, bahwa upaya Pemkot Bandung untuk menggalakkan dan mesosialisasikan 3R belum memiliki dampak signifikan. Perlu dikaji dan dievaluasi kembali cara pemeirntah melakukan sosialisasi agar lebih mengena di masyarakat.

Sementara itu operasional pengangkutan sampah di Kota Bandung sudah berjalan normal meskipun ada pembatasan saat pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Bandung Barat.

Udin, petugas sampah di TPS Cipadung Kulon mengaku pada hari ini tak terjadi penumpukan sampah yang sampai meluber ke mana-mana. "Sekarang sedikit, kemarin-kemarin itu banyak sekali sampai di semua penjuru penuh bahkan sampai terpaksa disimpan di pinggir-pinggir jalan. Saat terjadi penumpukan saya dan rekan-rekannya sampai harus menginap dekat TPS, lantaran harus tetap bekerja agar sampah tak terlalu terliha berceceran, sebab khawatir ketika turun hujan terbawa air," katanya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya