Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
UNTUK mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah sebagai dampak terganggunya TPA Sarimukti, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat diminta untuk memiliki tempat pengelolaan sampah akhir sendiri. Hal itu penting demi mencegah jangan lagi terjadi penumpukan sampah di Kota Bandung.
"Saya sudah sering menyampaikan bahwa Kota Bandung harus mandiri dalam pengelolaan sampah dari mulai hulu sampai dengan hilir, termasuk juga dengan pengelolaan sampah di tingkat akhir," kata anggota DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga, Senin (15/11).
Menurut Awang memiliki tempat pengelolaan akhiri sampah mandiri itu penting sehingga Kota Bandung tidak terlalu bergantung ke TPA Sarimukti. Kejadian Bandung Lautan Sampah dapat kembali terjadi akibat bergantungnya kita terhadap TPA yang berada di daerah lain, sehingga Ketika terjadi permasalahan, tidak banyak yang bisa diperbuat.
"Seperti yang pernah terjadi pada saat terjadinya masalah di TPA Leuwigajah dan juga seperti yang terjadi saat ini dengan adanya masalah teknis di TPA Sarimukti," ungkapnya.
Awang menilai, Kota Bandung perlu merealisasikan pembangunan pengolahan sampah berbasis terknologi. Sehingga pengelolaan sampah di Kota Bandung tidak terganggu dan lebih ramah lingkungan.Hal ini juga sejalan dengan Perpres 18 Tahun 2016 tentang percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah dan juga Perda 14 Tahun 2010 pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan.
"Dengan semakin majunya teknologi kekhawatiran terkait dengan buangan dan dampak buruk lainnya akan bisa teratasi dan sudah banyak contoh TPA berbasis teknologi di negara yang sudah jauh berkembang, berjalan dengan aman dan lancar," jelasnya.
Dia menilai bahwa saat ini teknologi bukan lagi menjadi permasalahan yang perlu didebatkan, maka yang jadi masalah utama saat ini adalah kemauan dan kemampuan Pemkot untuk segera mempersiapkan dan mewujudkan Kota Bandung yang mandiri dalam pengelolaan sampah.
"Pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sampah, khususnya di pengelolaan sampah di sumber atau hulu. Selain pengelolaan di tingkat akhir saya mengajak masyarakat untuk berkolaborasi membantu melakukan pengelolaan sampah di hilir dengan melakukan 3R (Reduce, Recycle dan Re Use)," jelasnya.
Awang juga menyebut, bahwa upaya Pemkot Bandung untuk menggalakkan dan mesosialisasikan 3R belum memiliki dampak signifikan. Perlu dikaji dan dievaluasi kembali cara pemeirntah melakukan sosialisasi agar lebih mengena di masyarakat.
Sementara itu operasional pengangkutan sampah di Kota Bandung sudah berjalan normal meskipun ada pembatasan saat pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Cipatat, Bandung Barat.
Udin, petugas sampah di TPS Cipadung Kulon mengaku pada hari ini tak terjadi penumpukan sampah yang sampai meluber ke mana-mana. "Sekarang sedikit, kemarin-kemarin itu banyak sekali sampai di semua penjuru penuh bahkan sampai terpaksa disimpan di pinggir-pinggir jalan. Saat terjadi penumpukan saya dan rekan-rekannya sampai harus menginap dekat TPS, lantaran harus tetap bekerja agar sampah tak terlalu terliha berceceran, sebab khawatir ketika turun hujan terbawa air," katanya. (OL-15)
Saya merasa cocok menggunakan layanan inDrive. Selain layanan yang baik, yang terpenting juga murah
Walikota Bandung menyampaikan apresiasi terhadap dimulainya kembali kegiatan musik bulanan di Bumi Sangkuriang.
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Kecelakaan hebat sekitar pukul 18.50 WIB itu dipicu akibat truk boks mengalami rem blong saat berjalan di turunan jalan.
Salah satu puncak dari rangkaian kegiatan HAN adalah launching penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) yang dijadwalkan pada 31 Juli 2025.
Maka urgensi relokasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung yang telah berdiri sejak 19 Maret 1983, sangat memerlukan dukungan Gubernur Jabar, Wali Kota Bandung serta instansi terkait.
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved