Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pejabat Pemkab Garut Disinyalir Jadi Petinggi NII

Kristiadi
08/11/2021 18:22
Pejabat Pemkab Garut Disinyalir Jadi Petinggi NII
Ilustrasi(DOK MI)

SEJUMLAH pejabat di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat diduga terlibat dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII). Bahkan, salah seorang diantaranya diduga merupakan petinggi dengan jabatan 'gubernur'.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Wahyudijaya mengatakan, pihaknya tidak menampik adanya informasi dugaan keterlibatan sejumlah pejabat daerah ke dalam organisasi Negara Islam Indonesia (NII). Namun ia menegaskan hingga kini hal itu baru indikasi.

"Dalam menyikapi masalah ini, tim penanggulangan paham akan bergerak sesuai dengan proporsinya. Seluruh dinas yang ada akan dilibatkan secara aktif, Kita akan coba inventarisasi sesuai dengan kewenangan institusi masing-masing," jelasnya.

"Kita kembali ke orientasi pembinaan kecuali level yang memberi doktrin, mengkonsolidasi. Untuk level itu barangkali ini ranahnya sudah bukan di pemda lagi," imbuh Wahyudijaya, Senin (8/11).

Lebih jauh, dikatakan, sejumlah warga Garut yang sebelumnya diduga menjadi korban NII saat ini terus dilakukan pengembangan termasuk pembinaan. Dalam dalam waktu dekat juga Pemkab Garut akan melakukan rapat evaluasi.

"Rapat tersebut dilakukan untuk membagi tugas sesuai dengan proporsi setiap masing-masing instansi. Walau bagaimana yang terpapar ini adalah korban dan saya kira Pemda Garut harus hadir. Kami sudah menginventarisir untuk anak-anak remaja yang putus sekolah, yang mana mereka akan diberikan pendidikan lanjutan seperti mengejar paket B maupun C," ujarnya.

Berkaitan dengan pemberdayaan korban NII, jelas Wahyu, Pemkab Garut sudah memiliki rancangan. Selama ini ada puluhan anak yang ikrar setia kembali ke NKRI adalah 90 persen dari total anak yang dicuci otaknya.

"Selama ini Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) juga langsung turun melakukan trauma healing menyangkut aspek psikologis dan KPAI Kabupaten Tasik juga ikut terlibat aktif melakukan penanganan secara khusus untuk mencegah paham radikal terutamanya di masyarakat," paparnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya