Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Awas, Jalur Wisata Lembang Rawan Longsor

Depi Gunawan
27/10/2021 23:37
Awas, Jalur Wisata Lembang Rawan Longsor
Ilustrasi(MUI/Depi Gunawan )

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Jawa Barat mengeluarkan peringatan bahaya cuaca ekstrem di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat karena di beberapa wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo menerangkan, saat cuaca ekstrem seperti saat ini, beberapa ruas jalur alternatif menuju kawasan Lembang dari arah Cimahi dan Padalarang rawan tanah longsor.

"Kita tahu akses jalan alternatif ke wilayah utara (Lembang) itu rawan longsor. Mulai dari sepanjang Cisarua, Parongpong, Maribaya, sampai Cikole. Kita ingatkan masyarakat supaya waspada saat melewati jalur itu," kata Duddy, Rabu (27/10).

Bahkan, di ruas Jalan Cihanjuang dan Jalan Kolonel Masturi yang menjadi jalur alternatif dari Cimahi ke Lembang sudah terjadi longsor sejak lama tapi sampai saat ini belum diperbaiki.

"Dua titik longsor, yaitu dekat Curug Cimahi dan Cihanjuang, kita sudah ajukan perbaikan ke provinsi dan Bina Marga tapi belum terealisasi. Sementara kita pasang rambu-rambu supaya pengguna kendaraan berhati-hati," ujarnya.

Jika cuaca kurang mendukung, pihaknya mengimbau masyarakat maupun wisatawan tidak memaksa melintasi jalur alternatif rawan longsor.

"Wisatawan lebih baik melewati jalur arteri, tidak melalui jalur alternatif di tengah cuaca ekstrem saat ini. Apalagi kendaraan-kendaraan besar dilarang melintas di sana, hanya untuk kendaraan kecil," ungkap Duddy.

BPBD juga meminta wisatawan berhati-hati saat berkunjung di objek wisata alam hutan karena berpotensi terjadi pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang. Duddy mengaku sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan pengelola wisata untuk memantau dan mencegah terjadinya pohon tumbang yang mengancam keselamatan masyarakat dan wisatawan.

"Kita sudah koordinasikan dengan Perhutani serta pengelola supaya lakukan pembenahan dengan memotong ranting yang rawan patah dan mengarahkan wisatawan tak beraktivitas di alam saat hujan deras," tambahnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik