Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Manfaatkan Platform Online, Produk La Moringa Bertahan di Tengah Pandemi

Palce Amalo
25/10/2021 10:28
Manfaatkan Platform Online, Produk La Moringa Bertahan di Tengah Pandemi
Karyawan UMKM La Moringa menyiapkan pesanan lapis moringa di outlet mereka di Jalan WJ Lalamentik, Kota Kupang, NTT, Senin (25/1/2021)(MI/Palce Amalo)

LA MORINGA Indonesia adalah contoh sukses Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Sesuai namanya, seluruh produk yang dijual di outlet yang terletak di Jalan WJ Lalamentik, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur itu berbahan dasar moringa (Moringa oleifera).

Adalah dokter Andre Hartanto yang merintis usaha ini pada akhir 2019, hanya bertahan beberapa bulan karena muncul pandemi Covid-19. Outlet di Bandara El Tari Kupang yang merupakan satu-satunya tempat penjualan oleh-oleh Lapis Moringa pun tutup. Kala itu, dengan transaksi konvensional, omzet penjulan lapis moringa mencapai Rp100 juta per bulan. "Tetapi masuk awal pandemi tidak ada lagi pembeli yang datang belanja ke outlet," ungkap Andre Hartanto.

Untuk bisa tetap eksis, Andre memindahkan outletnya ke tengah kota. Gayung bersambut, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai akibat dari melonjaknya angka covid-19, mau tak mau transaksi jual-beli dilakukan secara online.

baca juga: Pertamina Gas Optimal Kembangkan Desa Wisata Sidomulyo

Lapis moringa dipasarkan dengan beberapa varian rasa, original dengan taburan kacang, cheese moringa, cokelat moringa, dan moringa crispy cheese.

Promosi lewat media sosial tentang nutrisi lengkap yang dikandung moringa digencarkan. Hasil penelitian Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan moringa mengandung quercetin yaitu antioksidan yang kemampuannya meningkatkan sistem imun, cocok dikonsumsi di era pandemi.

Penjualan dengan memanfaatkan platform e-commerce terbesar di Indonesia ini langsung melonjak, naik sampai 400% atau sekitar Rp500 juta per bulan. Sebanyak 40% pendapatan berasal dari penjualan online. Pelanggan tidak hanya berasal dari wilayah Nusa Tenggara Timur tetapi juga daerah lain seperti Aceh, Jakarta, Surabaya, Timor, dan Flores.

Cukup memesan lapis moringa melalui website tokopedia yang bandrol seharga Rp85.000 per kemasan. La Moringa juga sudah menjalin kerja sama dengan layanan grabfood sehingga memudahkan pelanggan yang ada Kota Kupang memesan makanan tanpa harus datang ke outlet.

Penjualan online menjadi solusi UMKM La Moringa bertahan di masa pandemi. Bahkan, setelah gelombang covid-19 kedua berakhir, omzet
penjualan tidak pernah merosot.

Menyambut pelonggaran PPKM yang memberikan izin kepada warga makan di restoran, Dokter Andre melakukan diversifikasi produk dengan membuat nasi moringa, teh moringa dan es krim moringa. "Boleh makan di tempat, boleh beli dan bawa pulang," katanya.

Bagi Chef La Moringa ini, tantangan penjualan online ialah masih banyak pembeli yang belum tahu produk moringa. Untuk itu, promosi melalui media sosial tidak boleh kendor.

Pelaku UMKM juga harus beralih memasarkan produk mereka secara online agar mampu bertahan di masa pandemi. Sekarang outleet La Moringa memiliki 50 karyawan yang seluruhnya memilki keterampilan memasak yang diturunkan oleh dokter Andre. "Anda sedang berbicara dengan chef," ujar sambil tersenyum.

Sentra UMKM ApashA yang berlokasi di Jalan Frans Seda Kota Kupang juga menjadi contoh UMKM yang berhasil memasarkan produk mereka secara online. Antara 60-70 persen pendapatan pada September 2021 berasal hasil penjual online. Bergerak di bidang kuliner, ApashA memasarkan produk mereka lewat aplikasi facebook dan whatsapp serta menjalin kerjasama dengan grabfood.

"Kami tertatih-tatih di awal pandemi, tetapi setelah beralih ke digitalisasi, cukup membantu dan masih bertahan sampai saat ini," ungkap Megasari, pemilik UMKM Apasha.

Hari jelang sore, Megasari kembali ke rutinitasnya, menyiapkan pesanan makanan online. Dokter Andre Hartanto keluar dari outlet La Moringa pergi ke rumah sakit untuk menangani pasien. "Tak perlu datang ke outlet, kami yang antar," pesannya. (N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya