Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pertamina Gas Optimal Kembangkan Desa Wisata Sidomulyo

Dwi Apriani
25/10/2021 10:17
Pertamina Gas Optimal Kembangkan Desa Wisata Sidomulyo
Pengunjung sedang menikmati wisata di Taman Wisata Lembah Dewi Sri Berbasis Edukasi di Desa Sidomulyo, Muara Enim.(MI/Dwi Apriani )

SEBUAH kejutan datang dari Desa Sidomulyo di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan bisa disulap menjadi desa wisata. Semula, desa ini sama seperti desa pada umumnya, yakni hanya mengandalkan perkebunan kelapa sawit dan karet sebagai penunjang utama masyarakat setempat.

Namun pada 2019, desa yang memiliki luas 692,05 hektar itu akhirnya memilih bertransformasi menjadi desa wisata. Dibantu dengan PT Pertamina Gas, Desa Sidomulyo ini pun mulai membangun Taman Wisata Lembah Dewi Sri Berbasis Edukasi di Desa Sidomulyo, Muara Enim.

Untuk mencapai desa ini dari Palembang memakan waktu 5 jam dengan jarak 149 kilometer. Namun, pemandangan yang sejuk dan alami di Desa Sidomulyo mampu mengubah lelah menjadi semangat.

baca juga: Usia Kilang Plaju Lebih Dari Seabad Tapi Tetap Prima Produksi BBM Berkualitas

Meski bukan merupakan wisata pantai, taman wisata ini memiliki pemandangan menarik berupa persawahan dan spot-spot menarik yang dapat membuat pengunjung rileks. Di desa yang memiliki 307 KK dan 1.118 warga ini, pengunjung atau wisatawan bisa melakukan beragam aktivitas menarik seperti bertanam, memancing, hingga swafoto di spot-spot yang tersedia.

Bahkan ada kolam renang serta ruang edukasi bagi masyarakat. "Semula ini hanya desa biasa, kami jauh dari pusat kota. Warga disini pun adalah petani sawit dan karet. Namun karena adanya replanting pada perkebunan sawit dan karet warga, membuat warga disini kehilangan pendapatan sementara. Sehingga warga pun bergotong-royong untuk melakukan inovasi," ucap Kepala Urusan Desa Sidomulyo, Adithya Widhi Hapsoro, belum lama ini.

Ia mengungkapkan, perangkat desa beserta masyarakat pun melihat adanya
inovasi baru desa di Klaten yakni membangun desa wisata. Dari situ, warga pun berniat untuk membangun desa wisata di desa tersebut.

"Kami bukan desa yang memiliki alam yang mendukung, seperti pantai, danau ataupun air terjun. Kami hanya memiliki area persawahan dan perkebunan sawit dan karet. Tapi warga ingin agar desa wisata ada disini. Karenanya kami pun menggandeng perusahaan, dalam hal ini Pertamina Gas untuk membantu mewujudkan desa wisata di tempat ini," kata Adithya.

Area Taman Wisata Lembah Dewi Sri Berbasis Edukasi di Desa Sidomulyo itu adalah seluas 6 hektar dan merupakan tanah kas desa. Rencana membangun desa wisata ini sebenarnya sudah dirintis pada 2017 lalu, namun terkendala persiapan dalam membangun desa wisata. Setelah adanya kerja sama dari Pertamina Gas maka rencana tersebut menjadi nyata.

Pada akhir 2020, desa wisata itu diresmikan oleh pemerintah daerah setempat. Setelah dibuka, desa wisata ini didatangi sekitar 1.500
pengunjung per hari. Sempat tutup karena pandemi, tak menyurutkan semangat warga sekitar untuk tetap bertahan mengelola desa wisata tersebut.

Apalagi Pertamina Gas tetap konsisten mendampingi warga desa untuk tetap kreatif dan inovatif dalam mengelola desa wisata tersebut. Tak hanya fokus pada pengelolaan desa wisata, Pertamina Gas juga aktif memberikan pembekalan dan pelatihan kepada masyarakat setempat. Seperti pelatihan ecobrick dan pemberdayaan masyarakat dalam membangun UMKM sebagai modal tambahan penghasilan masyarakat.


"Alhamdulillah, dengan adanya desa wisata dan juga pengembangan UMKM, masyarakat di desa ini sekarang cukup sejahtera. Ini sangat membantu masyarakat, terutama saat pandemi dan replanting di perkebunan sawit dan karet milik masyarakat," jelasnya.

Warga Desa Sidomulyo kini masih terus menghidupkan UMKM, baik kuliner, kerajinan dan kreasi olahan pupuk organik cair. Kedepan, pihaknya akan terus berinovasi untuk memunculkan ide baru dalam mengembangkan desa wisata tersebut.

Pihaknya menginginkan agar prestasi yang didapat desa ini semakin berlimpah. Sebab, sejumlah prestasi sudah dikantongi Desa Sidomulyo dengan adanya desa wisata ini. Diantaranya, kategori Program Kampung Iklim (Proklim) Utama dari KLHK pada 2017 lalu, penghargaan dari Gubernur Sumsel sebagai pelaksana dan Pembina Program Kampung Iklim Provinsi Sumsel pada 2019, penghargaan tingkat nasional KLHK pada 2019, desa inovatif Tingkat Provinsi Sumsel pada 2019, penghargaan Kalpataru Provinsi Sumsel pada 2019, lomba desa tingkat Provinsi pada 2021 dan lain sebagainya.


Eksternal Relation PT Pertamina Gas Operation West Region Sumbagsel, Fasya Amalia mengatakan, Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa binaan Pertamina Gas. Sejak 2019, pihaknya mulai masuk ke desa tersebut dan membantu dalam pengembangan desa wisata tersebut.

"Sejak 2019 kami kerjasama bertepatan dengan progtam kampung iklim. Alhamdulillah peringkat lestari pada 2019. Kemudian sampai saat ini kita kontinyu bermitra melakukan program-program dimana program di sini mengembangkan desa wisata," kata Fasya.

Ia mengatakan, selain area menanam dan spot foto, di desa wisata ini pengunjung juga dapat berkunjung ke pusat oleh-oleh yang digerakkan UMKM masyarakat desa setempat. "Kita sudah memberikan pelatihan kepada masyarakat desa untuk lebih mengembangkan UMKM agar masyarakat lebih mandiri dan berdaya saing," ucapnya.

Pihaknya juga melakukan edukasi dalam ecobrick sehingga dapat mengelola sampah menjadi barang yang berguna dan tujuan akhirnya agar lebih bermanfaat terhadap kelestarian lingkungan. "Kita juga sudah melakukan penanaman talas benih, pembibitan ikan untuk masyarakat. Sehingga roda perekonomian masyarakat di desa ini berjalan dan kesejahteraan masyarakat meningkat," jelas Fasya.


Tidak hanya di Desa Sidomulyo, sejumlah desa di sekitar juga dibina oleh Pertamina Gas. Dan pada akhirnya desa ini bisa mendapat penghargaan sebagai desa Proklim. "Kita berharap kehadiran Pertamina Gas disini dapat membangun kesadaran masyarakat untuk tetap mempertahankan desa wisata. Ini bagian dari CSR Pertamina Gas. Setiap tahun, kita memberikan bantuan untuk desa wisata ini," tambahnya.

Fasya menerangkan, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada masyarakat agar menjadi trainer yang berlisensi dalam hal ecobrick. â"Jadi tujuannya bukan hanya untuk kepentingan desa wisata saja, melainkan untuk masyarakat desanya juga," ucapnya.

Tak hanya di Desa Sidomulyo, Pertamina Gas juga memiliki program CSR di kabupaten lain. Yakni di Desa Cambai Muara Enim ada program pembibitan ikan belida dan air tawar, juga pembibitan sapi serta pengolahan sampah plastik. Lalu di Desa Gunung Ibul Prabumulih ada program tanaman toga yang diolah menjadi minuman kesehatan.

"Harapan kami adalah desa maju dan SDM nya berkualitas. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan ekonomi bagi masyarakat," pungkasnya.


Penghargaan KLHK

Pada pertengahan Oktober 2021 kemarin, PT Pertamina Gas (Pertagas) menerima penghargaan kategori Apresiasi Pendukung Proklim 2021 dalam acara puncak Festival Iklim Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut diberikan kepada Pertagas Operation South Sumatera Area (OSSA) karena dinilai telah mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar area operasi maupun untuk lingkungan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR).

Pertagas OSSA memiliki tiga Program CSR unggulan, pertama yaitu Kampung Asman Tanaman Obat Keluarga (Toga) Melati di Kelurahan Gunung Ibul, Prabumulih. Program berikutnya adalah Desa Seirama di Kelurahan Cambai, Prabumulih yang berfokus pada bidang pertanian dan peternakan.

Dan terakhir adalah Taman Wisata Lembah Dewi Sri Berbasis Edukasi di Desa Sidomulyo, Kelurahan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim. Komitmen Pertagas OSSA dalam mengembangkan program di Desa Sidomulyo ini berhasil mengantarkan Desa Sidomulyo meraih Proklim Lestari Tingkat Nasional 2019.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya mengapresiasi program-program terkait Proklim yang dilaksanakan oleh berbagai perusahaan. Begitu banyaknya kegiatan dalam rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peningkatan Ketahanan Iklim untuk Indonesia, membuktikan bahwa isuperubahan iklim semakin dipahami dan internalisasi, di kalangan masyarakat Indonesia dan Instansi dalam kepedulian dan aksi mitigasi.

"KLHK patut memberikan penghargaan yang tinggi dan rasa terima kasih yang banyak pada peran berbagai perusahaan dan instansi di Festival Iklim 2021 KLHK," pungkasnya. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya