SEBANYAK lima kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berstatus awas kekeringan karena mengalami hari tanpa hujan esktrem atau lebih dari 60 hari.
Lima daerah itu ialah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan. Namun, tidak seluruh kecamatan di kabupaten tersebut mengalami kekeringan ekstrem, kecuali Kota Kupang.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Rahmatulloh Adji mengatakan saat ini zona musim NTT masih berada pada periode musim kemarau. Untuk itu, diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan. Menurutnya, sebagian kecil wilayah NTT diprakirakan masih akan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang 7%-100%.
Namun, umumnya wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan yang bervariasi dengan kategori sangat pendek 1–5 hari hingga ekstrem panjang lebih dari 60 hari.
"Kami merekomendasikan untuk daerah-daerah dengan status peringatan dini kekeringan meteorologis perlu melakukan langkah antisipasi di antaranya budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air, waspada kebakaran hutan, lahan dan semak, serta hemat penggunaan air bersih," ujarnya.
Adapun wilayah yang tergolong waspada kekeringan yakni Kecamatan Molo Tengah dan Tobu di Timor Tengah Selatan, serta sejumlah kecamatan di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan masuk kategori siaga kekeringan.
Sementara itu di Kota Kupang, suhu di NTT berkisar antara 19-34 derajat celcius, kecepatan angin berkisar antara 20-30 kilometer per jam dan kelembaban udara 55%-95%. (OL-15)