Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEREDARAN narkotika di wilayah Jawa Barat meningkat di masa pandemi Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kasus terungkap dan barang bukti yang disita. Salah satu penyebab meningkatnya peredaran narkotika karena faktor ekonomi.
"Dampak pandemi malah meningkat. Ada sebagian orang mengkonsumsi narkoba karena ingin persoalannya hilang. Kondisi ini dimanfaatkan pengedar untuk menyuplai barang," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, Brigjen Benny Gunawan di Bandung Barat, Jumat (8/10).
Salah satu buktinya, pihaknya bersama BNN Kabupaten Bandung Barat mengungkap pengiriman narkotika lintas daerah sebanyak 64 kilogram ganja dari Medan menuju Bandung Barat pada 8 September lalu. "Kami menggunakan sistem pembuntutan, control delivery. Kita membututi kemana barang itu dibawa dan pada saat yang tepat kita lakukan pengungkapan seperti di Tol Cipularang KM 115," bebernya.
Di Bekasi, BNN Provinsi Jawa Barat menggagalkan pengiriman narkotika jenis ganja pada Juni lalu. Seorang tersangka ditangkap di Rest Area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek, Kota Bekasi beserta barang bukti 220 kilogram ganja.
Barang bukti hasil pengungkapan dari kedua daerah itu kemudian dimusnahkan di lapangan Perkantoran Pemda Bandung Barat menggunakan mesin incinerator. "Barang bukti dari BNN Bandung Barat ada 64 kilogram, ditambah lagi dari BNN Provinsi, sehingga total barang bukti yang dimusnahkan sebanyak 284 kilogram," ungkapnya.
Dia mengaku, masih banyak barang bukti lain yang belum dimusnahkan seperti yang terungkap di Karawang karena BNN masih membongkar sindikat
jaringannya. Saat ini pihaknya fokus menelusuri jaringan sindikat pengedar narkoba lintas daerah supaya bisa dipetakan pola distribusinya seperti apa.
"Kita ingin jaringannya diungkap juga agar bisa memetakan pola distribusinya itu seperti apa. Misalnya barang (narkotika) yang masuk ke Bandung Barat itu mereka jaringan Sumatera-Jabar yang bergerak. Kalau untuk Bekasi, Karawang, itu beda lagi jaringannya," terang Benny.
Dari sejumlah pengungkapan tersebut, pihaknya baru sebatas mengamankan beberapa pelaku yang berperan sebagai kurir. Sedangkan pengedar dan bandarnya masih belum terjangkau.
"Untuk yang diamankan dari kasus yang diungkap semuanya hanya kurir. Pengedar dan sindikatnya belum, karena peredaran narkotika ini organize crime atau jaringan organisasi bahkan dari berbagai negara," jelasnya. (OL-15)
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Pil ekstasi sebanyak 1.162 butir disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari seorang pria berinisial JS di Penjaringan, Jakarta Utara.
Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Polres Bandara menggagalkan penyelundupan cartidge vape berisi etomidate oleh sindikat narkotika, melibatkan empat tersangka.
Polda Metro Jaya membongkar peredaran narkotika jaringan internasional yang diduga berasal dari Malaysia. Narkotika jenis sabu dengan total berat 3 kilogram (kg) berhasil diamankan polisi.
Operasi gabungan Bea Cukai dan Bareskrim Polri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 192 bungkus narkotika jenis sabu di wilayah Bireuen, Aceh.
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Adapun untuk presentasi non-akademik, setiap juaranya memiliki nilai masing-masing
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved