Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Panen Musim Gadu Tiba, Petani Pidie Suka Cita

Amir MR
03/9/2021 08:50
Panen Musim Gadu Tiba, Petani Pidie Suka Cita
Petani di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Aceh, sedang memanen tanaman padi beberapa waktu lalu.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

PETANI di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir mulai bergembira. Hal itu karena tanaman padi musim gadu (musim tanam kedua) di kawasan setempat mulai panen.

Amatan Media Indonesia di Kemukiman Kapoeng Lhang dan Kemukiman Teubeng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie misalnya, sekitar 50 ha (hektare) lahan sawah padi gadu milik warga setempat sudah dipanen. Itu sangat berpengaruh positif terhadap warta ditengah kondisi psndemi covid-19 yang sedang melanda.

Bukan saja terhadap pemilik sawah, tapi bagi petani pembajak sawah orang lain. Bahkan bagi mereka warga kehidupannya mengandalkan bekerja sebagai buruh tani harian.

"Di tengah pandemi seperti ini sangat sulit mencari pekerjaan. Begitu musim panen tiba, warga menyambut gembira. Paling kurang bisa menutupi kebutuhan keluarga untuk biaya sekolah anah dan kebutuhan dapur" tutur Bahagia, petani di Kemukiman Teubeng Keamatan Pidie, Jumat (3/9).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pidie, Sofyah Ahmad, kepada Media Indonesia, mengatakan dari sekitar 24.000 ha lahan sawah di wilayah tugasnya, sedikitnya 40 persen ditanami padi musim gadu. Sedangkan selebihnya ada yang ditanam palawija ada juga tidak digarap karena sulit mengaliri air irigasi.

Dikatakan Sofyan, hasil produksi hasil panen padi musim gadu kali ini berkisar 5 ton/ha. Hasi produksi ini tentu lebih sedikit dari musim rendengan (musim tanam kedua).

Kekurangan ini, karena pada musim gadu banyak kendala yang dihadapi pertani. Misalnya persoalan air irigasi teknik yang tidak melimpah seperti musim rendengan.

Apalagi saat musim gadu sangan rentan terhadap gangguan hama atau penyakit. Belum lagi kadang curah hujan rendah sehingga tanaman bisa kekurangan air.

"Kesempurnaan musim rendengan tentu banyak. Misalnya semua lahan sawah digarap serentak. Lalu kalau musim gadu tidak semua lokasi lahan sawah bisa ditanami.  Jadi kalau ditan seluruh lahan sawah yang ada tentu hama penyakit pun berkurang" tutur Sofyan Ahmad. (OL-13)

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Klaten Bertambah 35 Orang, 6 Wafat

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya