Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SERIKAT Petani Indonesia (SPI) Kalimantan Selatan mengembangkan tanaman kopi lokal di wilayah Pegunungan Meratus. Puluhan ribu bibit akan ditanam di desa-desa pedalaman sebagai bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat dan dukungan terhadap gerakan penyelamatan meratus atau dikenal Save Meratus.
Kemarin, SPI Kalsel didampingi Pena Hijau Indonesia menyerahkan bantuan bibit sekaligus penanaman kopi kepada perwakilan masyarakat adat di Desa Kiyu, Kecamatan Batang Alai Timur. Sebelumnya kegiatan serupa juga dilakukan di beberapa desa binaan seperti Desa Patikalain (Papagaran) dan Pantai Mangkiling di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah.
"Sejauh ini ada empat desa yang akan kita kembangkan menjadi sentra kopi. Selanjutnya kita akan perluas ke desa-desa lain di kawasan Pegunungan Meratus khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah," kata Dwi Putera Kurniawan, Ketua SPI Kalsel, Senin (16/8).
Lebih jauh dikatakan Dwi, kopi merupakan komoditas yang kini banyak diminati masyarakat dunia termasuk produk kopi lokal asal Kalsel. Sejauh ini pihaknya belum bisa memenuhi permintaan pasar ekspor karena keterbatasan produksi kopi petani.
Menurut sejarah, kopi masuk ke Kalimantan atau tanah borneo pada jaman penjajahan Belanda dan kemudian Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. "Selain jenis robusta yang tumbuh subur di tanah perbukitan, kopi jenis liberika banyak tumbuh di dataran rendah dan pesisir Kalimantan," tuturnya.
Di Kalsel menurut Dwi, akibat anjloknya harga kopi dan ekspansi perkebunan sawit besar-besaran telah menyebabkan ribuan hektar tanaman kopi tergusur. Diperkirakan ada sekitar 200 hektar hutan kopi peninggalan Belanda yang banyak tersebar di Kabupaten Banjar (Kopi Aranio) dan Tanah Laut.
Adapula kopi dari kawasan pegunungan meratus seperti Pantai Mangkiling, Hinas Kanan dan Kiyu. Meski tidak dirawat, produksi kopi dari hutan kopi ini tetap menjadi penghasilan tambahan bagi warga. Karena itu SPI bertekad untuk mengembangkan kopi lokal dari kawasan pegunungan meratus ini.
Bupati Hulu Sungai Tengah, Aulia Oktafiandi menyatakan dukungannya terkait rencana pengembangan komoditas kopi di kawasan pegunungan Meratus ini. "Pemda akan mensuport rencana pengembangan komoditas kopi, karena kopi punya nilai ekonomi tinggi, ramah lingkungan dan kita harapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," tuturnya.
Di sisi lain Pemkab Hulu Sungai Tengah berharap masyarakat atau petani tidak setengah-setengah sehingga pengembangan kopi dapat dilakukan dari hulu ke hilir, termasuk pangsa pasar. Di masa datang Hulu Sungai Tengah akan memiliki brand kopi lokal Kopi Meratus yang dapat bersaing dengan produk kopi lain di Indonesia seperti Aceh, Sulawesi dan Bali. (OL-13)
Baca Juga: Biden: Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan Sudah Tepat
Kopi menjadi salah satu minuman paling populer di dunia karena rasanya yang khas, aromanya yang kuat, serta efek stimulan dari kandungan kafein yang bisa meningkatkan energi
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia, dikenal karena cita rasanya yang khas serta kandungan kafein yang memberi efek menyegarkan dan meningkatkan fokus.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Kawasan hutan lima kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan seluas 119 ribu hektare akan ditetapkan sebagai Taman Nasional Pegunungan Meratus.
MASYARAKAT adat di pegunungan Meratus, Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan penolakan terhadap kebijakan perdagangan karbon yang dikampanyekan pemerintah.
LONGSOR terjadi di Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada Rabu (27/11) malam.
PEMERINTAHAN baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dituntut agar bisa menuntaskan persoalan lingkungan serta hak masyarakat adat.
Ketua AMAN Kalsel, Rubi, mengatakan penetapan Geopark Meratus dan usulan Taman Nasional Pegunungan Meratus merupakan sebuah pengabaian bagi keberadaan Masyarakat Adat
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Provinsi Kalimantan Selatan juga menentang rencana perubahan fungsi hutan lindung Pegunungan Meratus menjadi Taman Nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved