Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PRESIDEN AS Joe Biden, membela penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. Kendati Taliban tanpa diduga begitu cepat meraih kemenangan. Amerika tidak bisa membela negara yang pemimpinnya melarikan diri.
Dalam pidatonya di Gedung Putih - penampilan publik pertamanya sejak Taliban menguasai negara itu pada akhir pekan - dia mengakui kemajuan Taliban telah berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan.
Pasukan AS, tegas Biden, tidak dapat membela negara yang para pemimpinnya menyerah dan melarikan diri, seperti yang dilakukan Presiden Ashraf Ghani.
"Kami memberi mereka setiap kesempatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Kami tidak dapat memberi mereka keinginan untuk berjuang demi masa depan itu," kata Biden, Senin atau Selasa WIB (17/8)
seraya menambahkan bahwa dia tidak bisa lagi meminta tentara AS untuk mempertaruhkan hidup mereka di negara itu. "Misi kami di Afghanistan tidak seharusnya membangun bangsa," tegasnya.
Di bandara, warga Afghanistan yang panik mencoba menaiki beberapa penerbangan yang tersedia sepanjang hari, sebelum pasukan AS – yang dikirim untuk mengamankan fasilitas tersebut – terpaksa menutup sementara operasi militer dan sipil karena kerumunan yang gaduh.
"Kami takut tinggal di kota ini," kata seorang mantan tentara kepada AFP saat dia berdiri di antara kerumunan besar di landasan. "Sejak saya bertugas di ketentaraan, Taliban pasti akan menargetkan saya," tambahnya.
Amerika Serikat telah mengirim 6.000 tentara untuk memastikan evakuasi yang aman bagi staf kedutaan, serta warga Afghanistan yang bekerja sebagai penerjemah atau peran pendukung lainnya.
Pada Senin, rekaman dramatis yang diunggah di media sosial menunjukkan ratusan orang berlari di samping pesawat Angkatan Udara AS saat meluncur di landasan pacu, dengan beberapa berpegangan di sisinya.
Bandara dibuka kembali pada Selasa dini hari, kata seorang jenderal AS. Personel AS, tambahnya, sekarang bertanggung jawab atas kontrol lalu lintas udara. (AFP/OL-13)
Baca Juga: Iran Harap Kekalahan AS di Afghanistan Kesempatan untuk Perdamaian Abadi
Ribuan warga Afghanistan direlokasi ke Inggris usai kebocoran data 19.000 orang. Skema rahasia ini akhirnya terungkap setelah super-injunction dicabut.
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved