Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kasus HIV/AIDS Di Sikka Didominasi Ibu Rumah Tangga

Gabriel Langga
15/8/2021 19:05
Kasus HIV/AIDS Di Sikka Didominasi Ibu Rumah Tangga
HIV/AIDS(Ilustrasi)

PENYEBARAN HIV/AIDS di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur makin mengkhawatirkan. Hingga kini, kasus penyakit menurunnya kekebalan tubuh itu di Sikka hampir menyentuh angka 1.000.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka yang diperoleh mediaindonesia.com,
Minggu (15/8) menunjukkan sejak kasus HIV/AIDS pertama kali muncul di Sikka pada 2003, hingga Mei 2021, total kasus telah mencapai 993 dengan angka kematian mencapai 220.

Dari 933 kasus itu, kalangan ibu rumah tangga menempati urutan pertama yang terpapar HIV-AIDS dengan jumlah 234 kasus. Selanjutnya urutan kedua ditempati  profesi swasta dengan 151 kasus. Urutan ketiga ditempati petani dengan jumlah kasus 147 kasus. Kemudian sopir dengan 54 kasus, dabn buruh dengan jumlah kasus 48 kasus.

Untuk distribusi kasus HIV-AIDS di Kabupaten Sikka, Kecamatan Alok menempati urutan pertama dengan jumlah kasus 147 kasus. Urutan kedua,
kecamatan Alok Timur 126 kasus. Ketiga ditempati oleh Kecamatan Nita dan Kecamatan Alok Barat dengan masing-masing 82 kasus. Kemudian Kecamatan Kewapante dengan jumlah 57 kasus dan Kecamatan Kangae dengan jumlah 52 kasus.

Pengelola Program KPAD Kabupaten Sikka, Ernesto Kalla pada beberapa waktu lalu membenarkan ada 220 warga Kabupaten Sikka yang meninggal akibat kasus HIV-AIDS dari 2003 sampai Mei 2021. Ia pun mengaku di masa pandemi ini kasus HIV-AIDS di Kabupaten Sikka meningkat 29 kasus dibanding 2020 yang sebanyak 904 kasus.

"Ada tambahan 29 kasus baru selama masa pandemi Covid-19 dengan rincian 8 kasus HIV dan 21 kasus AIDS dengan 1 orang meninggal dunia," ujar dia.

Untuk itu kata Ernesto pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat dan pendampingan terhadap Orang Dengan HIV Aids (ODHA). Sedangkan untuk pencegahan, Ernesto mengatakan pihaknya telah membentuk organisasi Warga Peduli AIDS (WPA) di setiap desa dan kelurahan sebagai bentuk perpanjangan tangan dari KPAD Sikka. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya