Pembangunan Infrastruktur Tuntaskan Pelayanan Kesehatan Hingga ke Pelosok

Januari Hutabarat
10/8/2021 16:40
Pembangunan Infrastruktur Tuntaskan Pelayanan Kesehatan Hingga ke Pelosok
Ilustrasi jalan rusak.(MI/Januari Hutabarat)

BUPATI Tapanuli Utara Nikson Nababan, Selasa (10/8), di awal kepemimpinannya, bertekad mendekatkan masyarakat di daerah dengan pelayanan kesehatan.

Dia mengakui bahwa infrastruktur jalan menjadi kendala terbesar dalam pelayanan kesehatan hingga ke pelosok. Selain itu tenaga medis juga enggan ditempatkan di desa terpencil. Karena medannya sangat sulit dilalui alat transportasi, baik roda dua dan empat.

"Pembangunan infrastruktur adalah kuncinya. Seiring pembangunan infrastruktur, saya harus bekerja keras dengan harapan pelayanan kesehatan prima tersebut menembus hingga ke seluruh desa  terpencil,'' kata Nikson. 

Nikson juga telah memutuskan untuk menampung dana insentif bagi tenaga medis yang bekerja di desa terpencil dan sangat terpencil. Nikson pun menetapkan besaran insentif para tenaga medis PNS. ''Tenaga medis PNS yang berada di daerah terpencil mendapat insentif 50% dari gaji. Dan tenaga medis PNS di daerah sangat terpencil sebesar 100% dari gaji. Bagi nakes non-PNS di daerah terpencil dan sangat terpencil mendapat insentif dari 450rb hingga 1,5jt setiap bulannya,'' urai Nikson.

Kebijakan ini menciptakan semangat baru bagi nakes untuk melayani penuh di daerah terpencil dan sangat terpencil. Dirinya menegaskan seluruh Puskesmas yang ada di daerah itu, harus melayani 24 jam. Sedangkan puskesmas yang ada di daerah tersebut ada 21 unit.

Pembenahan demi pembenahan terus dilakukan pada sektor kesehatan. Pembenahan fasilitas kesehatan mulai dari sumber daya manusia, alat kesehatan, infrastuktur, ambulans, dan Puskesmas Keliling.

Diakuinya keseluruhan Puskesmas tersebut, sudah terakreditasi dengan penilaian 9 Puskesmas Madya dan 11 Puskesmas Dasar.

Pembangunan Puskesmas Paniaran, Kecamatan Siborongborong Tahun 2019 untuk menunjang Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Tahun 2020 seharusnya sudah masuk dalam tahapan proses akreditasi, namun terkendala karena COVID-19.

Selain itu, pihaknya juga melakukan Pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu dan Pos Kesehatan Desa guna mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 

Pendirian Rumah Sehat Jiwa di Kecamatan Pangaribuan sebagai langkah maju Peningkatan Pelayanan Kesehatan tanpa pandang bulu dan kebijakan itu mendapat Penghargaan Inovatif Tingkat Provinsi Sumatera Utara tanggal 28 Maret 2018 pada Hari Peringatan Otonomi Daerah.

Di segala kebijakan pada sektor kesehatan, Kabupaten Tapanuli Utara juga mendapat Penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria di Pandeglang, Provinsi Banten, pada Peringatan Malaria Tahun 2018. 

Bagi masyarakat tidak mampu, pemerintah memberikan perhatian khusus. Premi Jaminan Kesehatan Daerah hingga saat ini sudah mencapai 34.671 Jiwa tidak termasuk yang dicover oleh APBN dan Propinsi. 

Pelayanan kesehatan berupa Pemberian Makanan Tambahan baik ibu hamil, bayi, balita, anak sekolah bahkan sampai lansia. Pembinaan Lansia mulai dari Senam Lansia, Pemeriksaan Kesehatan tetap didampingi oleh Petugas Kesehatan. 

Guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat, Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang masih gencar dilaksanakan sampai sekarang guna mendukung program Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS),'' ujarnya mengakhiri. (JH/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya