Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Satgas Covid-19 Cianjur Evaluasi Efektifitas PPKM Darurat

Benny Bastiandy/Budi Kansil
06/7/2021 21:40
Satgas Covid-19 Cianjur Evaluasi Efektifitas PPKM Darurat
Tim gabungan melakukan penyekatan kendaraan di cek poin Taman Hutan Kota Cianjur, Jawa Barat, selama diterapkan PPKM darurat.(MI/Benny B)

SATUAN Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih mengevaluasi sejauh mana efektivitas penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat memasuki hari keempat. Namun pada periode awal sepekan pertama, targetnya bisa meningkatkan disiplin masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan dan pengurangan mobilitas.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengaku belum bisa mengevaluasi efektivitas penerapan PPKM darurat yang diterapkan sejak Sabtu (3/6). Tapi ada dua poin penting awal diterapkannya PPKM darurat.

"Pertama, tentu peningkatan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Kedua melihat mulai sepinya masyarakat selama PPKM darurat. Itu dua poin utama selama 3 hari pelaksanaan PPKM darurat," jelas Yusman kepada Media Indonesia ditemui di Makodim 0608/Cianjur, Selasa (6/7).

Baca Juga: Viral Langgar PPKM Mengaku Kerabat Jenderal, Polri : Kami Tegas Tegakkan Aturan

Untuk melihat sejauh mana efektivitas PPKM darurat menekan kasus baru covid-19, jelas Yusman, evaluasinya akan dilakukan menyeluruh setelah selesai. Sebab, masa inkubasi virus korona berlangsung selama 2 pekan atau 14 hari.

"Kalau untuk melihat angka penurunan kasus, saya rasa belum bisa karena masa inkubasi virus korona itu kan 14 hari," tutur Yusman.

Yusman menuturkan setiap progres dari pelaksanaan di lapangan yang dilakukan lintas sektoral akan dicatatkan. Pencatatannya dilakukan setiap hari. "Kami semua bergerak ke lapangan memantau yang terjadi. Kita catatkan sebagai bahan evaluasi menyeluruh," ungkapnya.

Termasuk pemantauan di titik-titik penyekatan yang terbagi menjadi 3 ring. Pun di daerah-daerah perbatasan dengan kabupaten lain untuk menghalau pengendara dari luar daerah yang tak bisa memperlihatkan pesyaratan administrasi maupun medis.

"Dari awal (penerapan PPKM darurat) kita on the track. Artinya, pelaksanaan itu sudah sesuai waktu. Kemudian personel yang diterjukan di lapangan juga komposisinya sudah ideal," pungkasnya.

Hingga Senin (5/7), jumlah konfirmasi covid-19 di Kabupaten Cianjur sebanyak 7.920 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 6.292 orang dinyatakan sembuh. Sisanya sebanyak 1.260 orang masih menjalani isolasi, 197 orang meninggal dunia, dan 171 orang beralamat di luar Cianjur. (BB/BK/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya