Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Vaksinasi Perdana untuk Anak di Buleleng,Tembus 400 Orang

Arnoldus Dhae
06/7/2021 06:51
Vaksinasi Perdana untuk Anak di Buleleng,Tembus 400 Orang
Ilustrasi(Antara)

KABUPATEN Buleleng Bali mulai vaksinasi perdana untuk anak usia 12-17 tahun setelah diluncurkan oleh Pemprov Bali.

Untuk Kabupaten Buleleng, Bali, vaksinasi perdana digelar di SMP Negeri 1 Singaraja dan dipantau langsung oleh Bupati selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana, Selasa (6/7) pagi.

Menurut Suradnyana, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki kabupaten, vaksinasi ini dilakukan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk provinsi sesuai dengan kewenangannya melakukan vaksinasi di tingkat Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK).

‘’Dipantau seluruhnya oleh Pak Gubernur di seluruh sekolah. Anak-anak SMP kelas VIII saja yang divaksin. Kelas VII tidak. Vaksin yang digunakan adalah sinovac. Sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan, dipilih vaksin yang efek sampingnya lebih ringan,’’ jelasnya.

Vaksinasi yang dilakukan oleh di SMP Negeri 1 Singaraja kali ini sudah menerapkan prokes secara ketat. Termasuk bergiliran dan tidak menimbulkan kerumunan. Siswa datang tidak bersamaan.

 Datang 20 orang setiap 20 menit. Proses vaksinasi dimulai dari pendaftaran, screening, sampai vaksinasi berjalan selama sepuluh menit. Waktu jeda untuk istirahat dan observasi 15 menit. Setelah itu boleh pulang dan dijemput oleh orang tua.

‘’Datang lagi berikutnya. Semua bergiliran jadi tidak menumpuk di sekolah,’’ ucap Agus Suradnyana.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng akan mengumpulkan para kepala SMP secara virtual. Namun, secara gradual tidak mungkin dilakukan serempak. Ditentukan dulu berapa sekolah yang akan melakukan vaksinasi.

‘’Lanjut berapa dulu. Kita masih surati STIKES Buleleng, Kedokteran Undiksha juga kami minta untuk membantu proses vaksinasi. Sudah ada jawaban, mudah-mudahan bisa segera berkolaborasi mempercepat proses vaksinasi,’’ kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa menyebutkan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, gerai vaksinasi terus berjalan.

 Ini dikarenakan salah satu amanat PPKM Darurat adalah mempercepat vaksinasi. Bahkan, vaksinasi diinstruksikan untuk terus dilakukan lebih masif lagi supaya lebih cepat mendekati 70 persen. Untuk data sasaran usia 12-17 tahun datanya masih dilihat. Catatan penduduk usia 12-17 tahun akan dicek di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) berapa jumlahnya. Jika melihat jumlah siswa SMP saja kurang lebih 27 ribu orang. Sekolah Dasar (SD) jumlah siswanya 97 ribu orang.

‘’Sedangkan untuk SMA merupakan tugas atau wewenang dari pihak Provinsi,’’ sebutnya.

Baca juga :Satgas Covid-19 Papua Barat Laporkan Tambahan 339 Kasus Baru

Dari hasil vaksinasi yang dilaksanakan di SMP N 1 Singaraja tercatat kurang lebih 308 anak sudah tervaksin. Vaksinasi ini dilakukan karena sudah keluarnya izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

‘’Vaksinasi ini dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh anak tersebut dari Covid-19 namun tetap dibarengi dengan prokes Covid-19 yang ketat. Dua hal ini jika dilakukan bersama-sama tentunya Covid-19 dapat dicegah,’’ tegasnya.

Terkait vaksinasi yang menyasar anak usia 12-17 tahun akan dilanjutkan ke sekolah-sekolah SMP di bawah naungan Pemkab.Buleleng. Namun koordinasi masih dilakukan pihak Disdikpora dan Dinas Kesehatan terkait kesiapan pelaksanaan vaksinasi sejak hari ini.


Pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah, hari ini masih koordinasi antara Kepala Puskesmas dan sekolah-sekolah yang mewilayahinya terkait hal-hal teknis yang diperlukan seperti, sarana dan prasarana, jaringan internet dan tenaga yang terlibat nantinya.

‘’Sekolah memiliki sarana dan prasarana lebih lengkap, prokesnya terjamin dan tempatnya yang representatif. Dilihat dari data, guru-guru di SMP sebanyak 91,16 % sudah tervaksin, harapannya
anak-anak lebih terjaga dari penularan Covid-19,’’ ujarnya.

Terkait perkembangan data Covid-19 di Buleleng, pasien sembuh sebanyak 22 orang berasal dari Kecamatan Gerokgak 12 orang, Kecamatan Buleleng 4 orang, Kecamatan Sukasada 3 orang dan masing-masing 1 orang dari Kecamatan Tejakula, Sawan dan Seririt. Sedangkan kasus konfirmasi baru sebanyak dua puluh dua orang didominasi dari Kecamatan Gerokgak dan Sawan masing-masing 7 orang, Kecamatan Buleleng, Sukasada, dan Busungbiu masing-masing 2 orang
dari Kecamatan Tejakula dan Kubutambahan masing-masing 1 orang. Selain itu kasus probable bertambah 1 orang dari Kecamatan Buleleng.

Secara kumulatif, kasus konfirmasi sebanyak 4.349 orang, sembuh 3.992 orang, meninggal tetap 189 orang, sedang dirawat 168 orang. Sementara itu kasus suspek kumulatif sebanyak 5.102 orang, kontak erat kumulatif 21.804 orang, kasus konfirmasi non suspek/kontak erat 263 orang dan kasus pelaku perjalanan terkonfirmasi sebanyak 2 orang. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik