Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ini Kronologi Pembakaran Beberapa Gedung Pemerintahan di Papua

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
30/6/2021 05:22
Ini Kronologi Pembakaran Beberapa Gedung Pemerintahan di Papua
Ilustrasi--pembakaran(ANTARA/Basri Marzuki )

POLISI menjelaskan kronologi terjadinya pembakaran beberapa gedung pemerintahan pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada Kabupaten Yalimo, Papua, Selasa (29/6).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan kejadian pembakaran diduga dilakukan oleh massa pendukung nomor urut 1 yang kecewa dengan hasil sidang Putusan MK terkait Perkara Pilkada Kabupaten Yalimo.

"Pada Selasa (29/6) pukul 16.00 WIT, telah terjadi pembakaran terhadap beberapa kantor Pemerintahan. Kejadian berawal saat massa pendukung pasangan calon nomor urut 01 menyaksikan secara daring pelaksanaan sidang putusan MK tentang Pilkada Kabupaten Yalimo di beberapa tempat," ungkapnya.

Baca juga: 44 Orang Selamat dari Kecelakaan Kapal Feri KMP Yunice

Setelah mendengarkan hasil putusan MK, kata Ahmad, massa pendukung nomor urut 01 tidak puas dengan hasil putusan yang menyatakan pasangan calon bupati nomor urut 01, Erdi Dabi dan Jhon Wilil, didiskualifikasi dari Pilkada Kabupaten Yalimo.

Kemudian, massa melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa gedung milik pemerintahan.

Adapun Kantor pemerintahan yang dibakar massa yakni Kantor KPU, Kantor Bawaslu, Kantor Gakkumdu, Kantor DPRD, Kantor Dinas Kesehatan, Kantor BPMK, Kantor Perhubungan, Bank Papua, dan seluruh akses jalan ditutup oleh massa.

Ahmad menyatakan pihaknya sangat menyayangkan peristiwa itu lantaran beberapa kantor Pemerintah itu merupakan Kantor pelayanan masyarakat dan pelayanan publik.

"Untuk itu, kami mengajak semua pihak untuk menahan diri agar segera terciptanya situasi Kamtibmas di Kabupaten Yalimo yang aman dan kondusif," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya