Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

200 Ha Lahan Sawah di Pidie Kekeringan

Amiruddin Abdullah Reubee
26/6/2021 10:00
200 Ha Lahan Sawah di Pidie Kekeringan
Lahan sawah yamg terjadi kekeringan di Kabupaten Pidie, beberapa waktu lalu.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

SEKITAR 200 ha (hektare) lahan sawah siap tanam di kawasan Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, mengalami kekeringan. Pasalnya sekitar sebulan terakhir di kawasan itu tidak turun hujan. Sementara kali ini adalah musim tanam gadu (musim tanam kedua) untuk tahun 2021.

Warga telah berusaha membersihkan jaringan irigasi, tapi debet air masih krisis. Itu karena sumber air di sungai Krueng Baro yang mengairi sawah setempat sudah menyusut.

Lokasi lahan sawah paling parah kekeringan tersebar di Desa Gampoeng U, Pante Lhok, Pante Garot, Meunasah Blang, Meunasah Raya dan Desa Garot Cot. Dikhawatirkan bila kondisi ini terus berlanjut, ratusan hektare lahan sawah produktif tersebut akan puso (gagal panen).

Amatan Media Indonesia, pada Jumat (25/6), sebagian lahan sawah tersebut sudah ditanami komoditas yang baru berumur 1 hingga 5 hari. Sedangkan sebagian lagi terpaksa gagal penanaman karena lantai sawah sudah mengering.

"Harapan besar adalah menunggu turun hujan. Karena debet air irigasi juga sudah menyusut," tutur petani di Desa Blang Garot, Ridwan.

Baca juga:  Harga Cabai Rawit Tembus Rp70 Ribu per kg di Pidie

Fauzan, petani di Desa Gampoeng U, mengatakan sebagian lahan sawah miliknya harus ditanami lebih awal, walaupun kondisi bibit padi masih kecil dan pendek. Hal itu harus dilakukan guna mengejar tidak sampai lantai sawah mengering.

"Sayangnya masih terbentang luas yang terhenti penanaman karena ketiadaan sumber air," kata Fauzan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya