Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gali Pondasi Asal Jadi, Bupati Sikka Marahi Pengawas dan Kontraktor

Gabriel Langga
24/6/2021 22:00
Gali Pondasi Asal Jadi, Bupati Sikka Marahi Pengawas dan Kontraktor
BUPATI Sikka Fransiskus Roberto Diogo (baju coklat) marahi pengawas dan kontraktor karena menggali pondasi asal jadi, Kamis (24/6)(MI/gabriel Langga)

BUPATI Sikka Fransiskus Roberto Diogo marah besar kepada konsultan pengawas dan kontraktor saat hendak meletakkan batu pertama pengerjaan
pondasi untuk pembangunan ruas jalan Kewapante-Simpang Habibola di Desa Baomekot, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/6).

Bupati Sikka yang biasa disapa Robby Idong ini meradang setelah melihat langsung fakta di lapangan yang mana kedalaman pondasi tidak sesuai RAB (rencana anggran biaya) dari kontraktor pelaksana. Ia bahkan mengambil meteran untuk mengukur ulang kedalaman galian pondasi dan menemukan tidak sesuai dengan RAB. Spontan ia pun marah-marah kepada konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana hingga peletakan batu pertama batal dilaksanakan.

"Saya minta untuk gali ulang. Segera diperbaiki. Ini bangun dengan uang rakyat. Kalau kontraktor kerja salah, saya sebagai bupati selalu difitnah.
Saya tidak mau difitnah. Saya mau pekerjaan ini sempurna. Jadi saya tidak mau peletakan batu kalau gali pondasi hanya asal-asal saja," marah Bupati Sikka
Ia bahkan memarahi konsultan pengawas yang tidak serius mengawasi proyek tersebut. Reaksi bupati ini, membuat pengawas lapangan kontraktor tidak
berkutik.

"Hai konsultan pengawas jangan macam-macam, tugas mu mengawasi proyek ini. Kok bisa begini! kerjamu dimana? pengawasan mu. Jangan macam-macam konsultan pengawas, kau ini dibayar oleh negara untuk mengawasi proyek. Nanti saya injak kau," ucap Bupati Sikka dengan emosional

Dia mengatakan ukuran kedalaman pondasi ini tidak sesuai sehingga ia meminta kontraktor untuk segera perbaiki. "Saya minta seluruh masyarakat Sikka mengawasi seluruh proyek yang dikerjakan oleh kontraktor. Seharusnya kontraktor sudah dapat kerjaan, harus kerja dengan benar. Jangan
hanya mikir untung, tapi buntung akhirnya. Saya tidak mau proyek dikerjakan asal-asalan karena korbannya adalah masyarakat," tegas Bupati Sikka.

Sekedar diketahui proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Prima Subur dengan nama paket pekerjaan peningkatan jalan Kewapante - Simpang Habibola dengan
dana sebesar Rp5,7 miliar yang bersumber dari dana APBD 2021.

Sebelumnya, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo juga pernah memarahi konsultan pengawas dan kontraktor pada tahun 2019. Saat itu Bupati Sikka
memarahi kontraktor di hadapan warga. Bahkan orang nomor satu di Kabupaten Sikka hendak menendang dan mengepalkan tangan ke arah kontraktor tersebut. Peristiwa itu terekam jelas ketika Bupati Sikka melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek pengerjaan pagar di Puskesmas Waigete. (OL-13)

Baca Juga: Pemkot Medan Targetkan Perbaiki Drainase Sepanjang 60 Kilometer

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya