Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Klaster Perkantoran Picu Kasus Covid-19 di Sikka Naik Drastis

Gabriel Langga
22/6/2021 08:25
Klaster Perkantoran Picu Kasus Covid-19 di Sikka Naik Drastis
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, NTT. dokter Clara Francis(MI/Moat)

KLASTER penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mulai merambah di sektor perkantoran lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka. Akibatnya kasus Covid-19 di daerah itu meningkat drastis.

Klaster perkantoran ini berawal dari Kantor Bagian Umum Setda Sikka, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Kesehatan, Inspektorat, Bapetlibang dan RSUD TC.Hillers Maumere. Para ASN ini mulai dilakukan rapid test antigen menyusul ada beberapa pegawai yang terpapar Covid-19.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, Dokter Clara Francis kepada mediaindonesia.com, mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya beberapa hari ini naik drastis. Kenaikan itu disebabkan adanya klaster perkantoran di lingkup Pemkab Sikka.

Clara mencatat, dalam dua hari ini ada 73 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Hari ini saja kita ada tambahan 21 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang diperiksa di Laboratorium Dinkes Sikka. Itu pun belum dihitung dengan yang lain diperiksa di beberapa klinik di Maumere. Kalau total sementara yang masuk saat ini ada 73 orang terpapar Covid-19 termasuk mereka dari ASN," ujar dokter Clara, Senin (21/6).

Ia membenarkan kalau Kabupaten Sikka saat ini mulai muncul klaster kantor yang sudah merambah beberapa SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Sikka. "Ya, ada beberapa ASN sudah terpapar Covid-19. Kalau jumlah persis berada orang saya masih rekap. Intinya kita sudah ada klaster perkantoran," tegas Clara.

Dokter Clara Francis mengingatkan meskipun beberapa ASN sudah divaksin mereka tetap terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini dikarenakan klaster keluarga merupakan salah satu penyebab klaster perkantoran.

"Jadi saya tegaskan orang sudah divaksin bukan berarti dia bebas dari Covid-19. Dia tetap terjangkit virus Covid-19, kalau tidak taat protokol kesehatan. Jadi kita harus taati prokes," papar dia.

Dia pun menyatakan dalam waktu hari kedepan dipastikan kasus Covid-19 di Sikka bakal naik drastis karena kita akan melakukan tracking dengan mereka yang kontak erat dan akan melakukan pemeriksaan rapid test antigen Covid-19.

"Kondisi saat ini, mereka dari ASN itu yang terkonfirmasi positif Covid-19 kondisinya baik-baik. Mereka sedang menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing dengan tetap dalam pengawasan kita," pungkas dia. (OL-13)

Baca Juga: Tokoh Katolik dan Islam Nagekeo Minta Kematian Pelayan Pub Diusut Tuntas



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya