Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Peduli Anak Indonesia, Yayasan Del Perkenalkan Rumah Faye

Mediaindonesia.com
21/6/2021 16:35
Peduli Anak Indonesia, Yayasan Del Perkenalkan Rumah Faye
Acara perkenalan Rumah Faye secara virtual.(Dok.Yayasan Del)

SUKA atau tidak kekerasan terhadap anak masih banyak terjadi di Indonesia. Padahal anak merupakan generasi masa depan yang akan melanjutkan tongkat estafet bangsa dan negara.

Untuk itu Yayasan Del berkomitmen untuk memajukan kehidupan berbangsa dengan terus memperhatikan nasib anak-anak Indonesia. Hal itu pula yang melatar belakangi didirikannya Rumah Faye, salah satu unit dan afiliasi dari Yayasan Del hasil inisiasi dari Faye Simanjuntak, cucu dari pendiri dan pembina Yayasan Del, Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Simatupang.

Baca juga: KPAI Apresiasi Polda NTT Bongkar Eksploitasi Anak di Klub Malam

Rumah Faye memiliki visi untuk membebaskan anak Indonesia dari perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Untuk mewujudkan visinya, Rumah Faye memprakarsai program 3P, yaitu Pencegahan, Pembebasan, dan Pemulihan. Luhut Binsar Pandjaitan dan Devi Pandjaitan mendirikan Yayasan Del atas dasar kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan, sosial, budaya dan lingkungan di Indonesia.

Mereka percaya bahwa setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Hal itu diungapkan Bendahara Yayasan Del, Intan Simanjuntak.

“Berangkat dari kepedulian Bapak Luhut dan Ibu Devi terhadap anak-anak, Yayasan Del memberikan dukungan penuh kepada Faye untuk mendirikan Rumah Faye yang bergerak di bidang penyelamatan anak dari tindak kekerasan agar mereka memperoleh perlindungan dan hak hidupnya,” ujarnya

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Rumah Faye, Faye Simanjuntak menyampaikan latar belakang didirikannya Rumah Faye. “Saya terinspirasi dengan cerita dan pengalaman rekan-rekan relawan saya ketika saya menjadi relawan organisasi di daerah rawan perdagangan anak. Hal ini yang menggerakan saya untuk memfasilitasi diskusi peer-to-peer mengenai isu tabu seputar hak anak dan perlindungan anak. Seiring berjalannya waktu, kami mengembangkan jangkauan dengan mendirikan Rumah Faye sebagai Rumah Aman  atau safehouse bagi mereka.”

Faye kemudian memaparkan pencapaian Rumah Faye yang memiliki kantor di Jakarta dan Batam. “Hingga saat ini, kami sudah mendampingi 136 anak perempuan dan perempuan dari perdagangan, kekerasan seksual, dan prostitusi. Saya percaya, jika semakin banyak orang sadar akan isu ini dan mau bergerak untuk peduli dan melindungi orang di sekitarnya, maka perubahan akan terjadi dan anak-anak Indonesia mampu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.”

Pegiat Perlindungan dan Pemberdayaan Anak dan Perempuan, RD Chrisanctus Paschalis Saturnus menyambut baik kegiatan Rumah Faye. “Saya sering terlibat langsung dalam penanganan kasus korban perdagangan manusia di Batam. Dari situ, saya melihat bahwa ada begitu banyak korban yang mengharapkan pembelaan. Oleh karena itu, saya mendukung pelayanan yang diberikan Rumah Faye bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi korban perdagangan manusia, kekerasan, dan eksploitasi. Advokasi mengenai persoalan tersebut harus terus digiatkan agar semakin banyak orang tergerak hatinya untuk bersatu menangkal kejahatan yang luar biasa ini.”

Lebih lanjut, Faye menjelaskan kontribusi Rumah Faye dalam perayaan HUT ke-20 Yayasan Del, yaitu penanaman 1.000 bibit pohon bakau oleh Rumah Faye Batam di Pulau Ngenang, Kecamatan Nongsa, “Sejalan dengan tema besar HUT ke-20 Yayasan Del yaitu 'Warisan untuk Bangsa', acara penanaman pohon bakau ini mengusung tema 'Hijau Bumiku, Aman Masa Depanku'. Kedua tema tersebut merepresentasikan semangat dan harapan kami untuk mewariskan kecintaan dan penghargaan terhadap lingkungan yang nantinya akan menjadi tempat bagi generasi mendatang untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.”

Faye menambahkan bahwa kegiatan ini akan melibatkan Pemerintah Daerah, Kader Posyandu, dan Komunitas Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAP), Forum Anak, dan masyarakat sekitar Pulau Ngenang. “Kami berharap lewat kegiatan tersebut, kepedulian masyarakat Indonesia terutama anak-anak terhadap pelestarian lingkungan akan meningkat. Selain itu, kami juga percaya Pulau Ngenang dapat menjadi tempat yang optimal bagi anak-anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.” (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya