Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Covid-19 di Kendari Terkendali, Munas Kadin Sesuai Jadwal

 M. Iqbal Al Machmudi
20/6/2021 10:14
Covid-19 di Kendari Terkendali, Munas Kadin Sesuai Jadwal
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara.(ANTARA FOTO/Jojon)

PEMERINTAH Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Sesuai rencana, Munas Kadin akan tetap digelar pada 30 Juni 2021 di Kendari. Hal itu merujuk pada data Dinas Kesehatan Kota Kendari yang menyebut angka penularan Covid-19 yang masih terkendali.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Rahminingrum mengatakan beberapa minggu lalu, kasus positif Covid-19 sempat turun drastis. Bahkan hanya menyisakan puluhan orang yang terkonfirmasi positif.

"Berdasarkan data Kewaspadaan Covid-19 Kota Kendari, Jumat 11 Juni 2021 tercatat hanya 35 orang konfirmasi positif. Kendati demikian, Tim Yustisi Kota Kendari terus memastikan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan," kata Rahminingrum dalan keterangan tertulisnya, Minggu (20/6).

Rahminingrum menilai, kasus Covid-19 di Kendari tidak melonjak karena dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, cakupan vaksinasi semakin hari terus bertambah. Dengan begitu, otomatis semakin banyak masyarakat yang mendapatkan kekebalan.

Saat ini vaksinasi Covid-19 rutin dilakukan di 15 Puskesmas dalam Kota Kendari, dan di kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari. Selain itu, juga sering dilakukan kegiatan vaksinasi masal untuk populasi yang besar.

"Tercatat per 8 Juni 2021, total 32.304 warga Kendari telah disuntik vaksin dosis pertama. Lalu, dari jumlah tersebut, warga yang telah disuntik vaksin dosis kedua sebanyak 20.269. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, pelayan publik, dan lansia," terang Rahminingrum.

Faktor kedua yakni pemerintah kota yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tingginya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan anjuran protokol kesehatan tersebut.

"Kemudian yang ketiga mengurangi mobilitas masyarakat. ASN seperti saya benar-benar mengurangi mobilitas dan menerapkan work from home (WFH)," pungkasnya. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya