Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FOKUS vaksinasi massal yang dilaksanakan Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat kali ini mulai menyasar warga usia 18 tahun ke atas. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mengendalikan penyebaran covid-19 yang kasus hariannya mulai terpantau naik.
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menjelaskan unsur Forkopimda Kota Sukabumi berkomitmen mengendalikan covid-19 yang trennya cenderung naik akhir-akhir ini. Satu di antara upayanya dengan melakukan vaksinasi massal.
"Hari ini (Sabtu) kita lakukan vaksinasi massal dengan sasaran warga berusia di atas 18 tahun," kata Fahmi di sela pemantauan vaksinasi massal di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Sabtu (19/6).
Fokus sasaran warga berusia di atas 18 tahun dilakukan karena sebelumnya untuk kalangan lansia, tenaga kesehatan, dan pelayan publik sudah mencapai target dan kuota dosis vaksin. Warga umum berusia 18 tahun ke atas yang berniat divaksin bisa mendaftarkan diri secara online. "Kami targetkan hari ini saja bisa menjangkau 2.000 orang sasaran," jelas Fahmi.
Vaksinasi massal bagi warga berusia di atas 18 tahun ditargetkan berlangsung hingga akhir bulan ini. Fahmi meyakini, gerakan vaksinasi
massal bisa menjadi langkah strategis mengendalikan covid-19.
"Kita laksanakan berkelanjutan hingga 30 Juni nanti," tuturnya.
Hadir pada giat vaksinasi massal di Gedung Juang 45 di antaranya Kapolres Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Sumarni dan unsur Kodim 0607 Kota Sukabumi. Data Pusat Informasi Covid-19 Kota Sukabumi, kurun sepekan terakhir terjadi penaikan kasus.
Awalnya rata-rata terdapat 15 kasus harian. Sepekan terakhir rata-rata naik menjadi 35 kasus per hari.
"Kami juga terus menyosialisasikan protokol kesehatan kepada semua elemen masyarakat. Warga harus menahan diri dengan tidak keluar rumah jika tidak perlu atau penting. Kalapun harus ke luar rumah, perketat protokol kesehatan, minimal selalu memakai masker," tegas Fahmi.
baca juga: Sukabumi
Selain itu, Fahmi pun mengimbau berbagai kegiatan masyarakat yang bisa mengumpulkan banyak orang hingga berpotensi menjadi kerumunan, sementara ini lebih baik jangan dulu dilakukan. Tim gabungan Satgas Penanganan Covid-19 pun bakal terus turun ke jalan mengedukasi masyarakat.
"Nanti anggota Polres Sukabumi Kota dan Kodim bakal terus mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap pendisiplinan protokol kesehatan kepada masyarakat," pungkasnya. (N-1)
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun
Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Salak, sehingga tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk. Bahkan wisatawan akan menikmati indahnya alam
Wisata yang pertama adalah Situ Gunung yang berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di Situ Gunung ini terdapat beberapa lokasi wisata yang ada di dalamnya.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Kami berharap tidak banyak tenaga kesehatan yang terjangkit vaksin covid-19,
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Persetujuan izin edar telah dirilis BPOM pada 9 Desember 2023 lalu.
Ke-19 pasien tersebut hanya bergejala ringan dan melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.
Upaya pemulihan ekonomi akan bergantung pada seberapa besar keberhasilan pemerintah menangani masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh virus korona.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved