Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Dengan Kaki, Ayu Ciptakan Batik Tulis Berkelas

Widjajadi
18/6/2021 06:05

KETERBATASAN fisik bukan menjadi penghalang bagi Ayu Tri Handayani, 30, untuk berkarya dan berprestasi. Ayu adalah penyandang disabilitas di Kampung Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. Ia tidak kenal lelah berkarya melalui batik tulis lewat goresan canting dari kakinya.

Berkarya membatik tulis dengan kaki sudah dilakoninya sejak 2007, ketika ia lulus dari sebuah SMP yang dikelola Yayasan Pembina Anak Cacat (YPAC) Surakarta.

"Awal saya belajar membatik saat lulus SMP. Kebetulan gedung sekolah saat itu sedang dibangun hingga tidak punya kegiatan. Lalu saya diikutkan seleksi belajar membatik di bawah arahan perajin batik Yogyakarta," tutur perempuan kelahiran 9 Februari 1991 ini saat berbincang dengan Media Indonesia di rumahnya, Rabu ( 16/6 ).

Akan tetapi, lanjut Ayu, karya-karya kreatif batik tulisnya yang kebanyakan berwarna cerah, dengan motif bunga dan daun, lebih dipengaruhi corak membatik Pandono, seorang perajin batik Laweyan yang menjadi guru keduanya.

Sedikitnya ada 12 motif batik modern yang selama ini digarap oleh perempuan lajang yang pernah tampil memukau pada perayaan Hari Batik lewat acara Hitam Putih dengan pembawa acara Deddy Corbuzier itu.

Selepas belajar membatik, Ayu yang memiliki cacat di kedua tangannya itu tak lagi mendapat pembinaan dari siapa pun hingga dia menyelesaikan studi SMA YPAC. "Ya sempat bingung, tidak ada yang mengarahkan. Namun, saya bertekad mandiri, pasti ada jalan," imbuh Ayu dengan tatapan mata penuh semangat.

Karya kreatif batik dengan merek Batik Tulis Kaki itu mulai dikenal luas ketika ia diajak tetangga untuk berpameran pada acara peresmian Gedung Lawang Sewu pada 2011. Salah satu batiknya laku dibeli istri Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

"Seneng banget laku Rp15 juta. Hasil penjualan saya pergunakan untuk beberapa keperluan, di antaranya membeli handphone, yang penting untuk komunikasi dan menjalin relasi," kata dia.

Ayu makin semangat mengeluarkan karya batik terbaiknya saat mendapat pesan dari Iriana Jokowi pada 2012 saat Wali Kota Solo Joko Widodo mencalonkan diri dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

 

Pesan dari Ibu Negara 

Pesan menyemangati dari sosok yang kini menjadi Ibu Negara RI itu diterima Ayu sebelum dia menyerahkan kenang-kenangan kain sutra batik untuk Jokowi. "Itu momen terindah dan menyemangati saya. Kain sutra batik itu membuatnya sulit," imbuh dia dengan wajah berbinar.

Kata sulit yang dilontarkan Ayu itu bukan mengada-ada. Berkarya membatik dengan kaki itu pasti memiliki tingkat kesulitan tinggi. Terutama ketika ukuran kain lebih dari 2 meter, tentu sangatlah sulit bagi dirinya yang tidak bisa menggunakan kedua tangannya yang cacat mengecil dan tak berjari.

"Ya harus dibantu, karena kalau tidak, kaki bisa melepuh oleh panas bahan batik di canting. Terutama kesulitan dalam lorotan dan warna. Ini yang membuat nilai lebih dari karya batik tulis saya," ujarnya lagi.

Seiring waktu berjalan, Ayu mengaku kesulitan dalam mempromosikan karya kreatif batik tulis kaki miliknya karena memang tidak ada yang membantu atau memberi pendampingan, baik itu dari Pemkot Surakarta maupun lembaga lain yang terkait dengan pemberdayaan kaum disabilitas.

Meski begitu, ia sempat diajak main di videoklip musik oleh almarhum Glenn Frendly untuk acara pembukaan Asian Paragames 2018. Ayu mengaku tidak surut melangkah dan akan tetap menekuni dunia membatik.

"Ya alhamdulillah, dalam kondisi keterbatasan fisik seperti ini, serta situasi terdampak pandemi covid-19, saya masih membatik meski sepi order. Semoga upaya saya tetap diberkahi dan diberi jalan oleh Tuhan," pungkas perempuan yang pernah mendapatkan piagam penghargaan dari Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid pada 2019 di Balai Kirti, Istana Bogor, Jawa Barat. (N-1)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya