Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Anjangsana Warga tidak Terkontrol

Akhmad Safuan
07/6/2021 06:30
Anjangsana Warga tidak Terkontrol
Gubernur Jawa Tenagh, Ganjar Pranowo(MI/HARYANTO)

LONJAKAN kasus covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, dua pekan pasca-Lebaran mengejutkan banyak pihak. Untuk mendalami penanganan covid-19 di Kudus dan kota-kota lain di Jateng, wartawan Media Indonesia Akhmad Safuan mewawancarai Gubernur Ganjar Pranowo di saat yang bersangkutan mendampingi Bupati Kudus Hartopo dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 lebih luas lagi, Sabtu (5/6).

 

 

Bagaimana sebenarnya kondisi covid-19 di Kudus dan kota lain?

Kondisi Kudus berangsur-angsur mulai membaik. Kini, penanganan terhadap pasien yang terpapar covid-19 berjalan sesuai prosedur sehingga peningkatan kasus yang cukup pesat dalam beberapa hari terakhir sudah dapat ditekan.

Penambahan kasusnya cepat sekali. Apa yang terjadi di Kudus, Bre bes, Jepara, dan Sragen di saat liburan Lebaran tidak hanya dipengaruhi banyaknya warga yang mudik, tetapi juga tidak terkontrolnya warga yang abai terhadap protokol kesehatan.

Banyak warga ketika melakukan anjangsana atau ziarah tidak mengindahkan protokol kesehatan. Mereka lupa kalau pandemi ini masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat.

 

 

Apakah ditemukan varian baru covid-19 di Kudus?

Sejauh ini tidak. Kecurigaan kami terhadap adanya varian baru covid-19 sesungguhnya bukan di Kudus, tetapi justru di Cilacap karena ada kedatangan pelaut dari luar negeri. Kami sudah melakukan pencegahan.

 

 

Langkah meredam covid-19 di Kudus terbilang signifikan.

Ketika covid-19 di Kudus meledak dalam hitungan hari, pemda langsung menutup seluruh kegiatan dan lokasi yang dimungkinkan menimbulkan kerumunan seperti tempat ibadah, lokasi wisata, dan tempat-tempat umum lain. Bahkan pemda juga me-lockdown desa yang berada dalam zona merah agar pandemi tidak meluas ke wilayah lain.

Selain itu, saya minta semua kepala daerah menambah ruang perawatan dan tempat isolasi di rumah-rumah sakit untuk mengantisipasi pasien yang tidak tertampung di daerah tersebut.

Alhamdulillah, datang bantuan dari TNI/Polri berupa tenaga dan sarana untuk mengatasi kondisi ini. Apalagi hampir 200 tenaga kesehatan di Kudus sudah terpapar covid-19 dan harus menjalani perawatan atau sekadar diisolasi secara mandiri.

Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 juga mengirimkan tim perawat dan dokter untuk mempercepat penyembuhan pasien, baik di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi.

 

 

Alhasil pagebluk di Kudus bisa diatasi?

Dalam tempo singkat semua sudah terkendali. Pasien yang tidak tertampung di rumah sakit di Kudus telah kami rujuk ke rumah sakit di daerah sekitar, terutama Semarang. Secara berangsurangsur pasien dapat tersembuhkan, risiko kematian dapat ditekan, dan jumlah warga yang terkonfi rmasi positif covid-19 pun menurun. (HT/X-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya