Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pusat Optimalkan Penanganan Kasus Covid-19 di Kudus

Ferdian Ananda Majni
05/6/2021 09:10
Pusat Optimalkan Penanganan Kasus Covid-19 di Kudus
Pasien positif covid-19 di wilayah Kudus, Jawa Tengah, menjalani karantina.(Antara)

WILAYAH Jawa Tengah tengah menjadi sorotan pada saat ini. Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, provinsi tersebut mencatatkan kenaikan kasus covid-19 secara stagnan mulai pekan kedua Mei 2021, atau tertinggi secara nasional.

Jumlah kasus covid-19 mengalami kenaikan 51%, dibandingkan minggu sebelumnya. Melihat peta zonasi risiko, Jawa Tengah memiliki 1 kabupaten/kota dalam zona merah, yakni Kudus. Lalu, ada 10 kabupaten/kota masuk zona oranye dan 2 kabupaten/kota masuk zona kuning.

Baca juga: Pemerintah Soroti Lonjakan Kasus Aktif di Kudus

"Saat ini, pemerintah pusat siap memberikan dukungan berupa dana siap pakai kepada Pemkab Kudus. Berikut bantuan lain, seperti tenda isolasi, masker kain dan hand sanitizer," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan resmi, Sabtu (5/6).

Menyoroti lonjakan kasus covid-19 di Kudus, lanjut dia, disebabkan kegiatan ziarah keagamaan dan tradisi kupatan setelah Idulfitri. Saat ini, sudah dilakukan pencegahan dan penanganan kasus. Seperti, metode Whole Genum Sequencing (WGS) untuk mengetahui varian covid-19 yang tersebar di daerah tersebut. 

Dalam upaya penanganan kasus covid-19 di berbagai daerah, pemerintah menyajikan perkembangan secara rutin melalui publikasi data beserta analisisnya. Data ini bersumber dari pemerintah daerah dan terakumulasikan di bawah sistem data yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Kepala Dinkes, Sekretaris, dan 156 Nakes Kudus Terpapar Covid-19

Aktualisasi data yang tercatat dan akurasi di lapangan sangat bergantung pada sistem pelaporan dan transparansi sistem pencatatan. Satgas di daerah pun didorong untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan secara paralel. Dengan upaya pemerintah pusat menjamin sistem data pusat-daerah yang interoperable.

"Perlu digarisbawahi bahwa kondisi pandemi covid-19 yang cukup terkendali saat ini, dapat tercermin dari data. Hasil ini merupakan efektivitas dari penerapan PPKM mikro," jelas Wiku.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya