Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

OJK: Penyaluran Kredit di Bali Tumbuh Positif

Despian Nurhidayat
28/5/2021 16:02
OJK: Penyaluran Kredit di Bali Tumbuh Positif
Wisatawan saat mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park di Badung, Bali.(Antara)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan penyaluran kredit di Bali menunjukkan kinerja positif. Secara tahunan (yoy), penyaluran kredit mencapai 0,54% atau tumbuh Rp93,6 triliun.

Padahal, kinerja kredit nasional masih mengalami kontraksi. Adapun penyaluran kredit pariwisata baru di Bali dari Himbara dan BPD pada periode Maret 2020-April 2021 mencapai Rp511,61 miliar, dari total pengajuan kredit sebesar Rp890,47 miliar.

"Untuk menunjang ekonomi Bali yang selama ini tergantung pada sektor pariwisata, OJK mendorong potensi lokal lain di samping pariwisata, untuk menjadi pilar baru perekonomian Bali," ujar Wimboh dalam akun Instagram resmi, Jumat (28/5).

Baca juga: OJK Minta Perbankan Tingkatkan Kredit UMKM dan Konsumsi

"Seperti, budidaya lobster, agrobisnis dan hasil kerajinan. Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimaksimalkan untuk peluang ekonomi baru," imbuhnya.

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk menggerakkan sektor pariwisata, lanjut dia, salah satunya melalui program Work From Bali (WFB). Wimboh mencoba untuk melakukan pekerjaan seperti biasa, namun dilakukan dari Bali.

Baca juga: Kinerja Bank Pembangunan Daerah Tetap Tumbuh

Pada kunjungan kali ini, dia bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan Bank Himbara dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Bali. Tujuannya, merumuskan langkah yang perlu dilakukan, agar ekonomi Bali kembali bangkit.

Melalui kebijakan stimulus restrukturisasi OJK, industri perbankan telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar 81% di Bali, dengan jumlah outstanding kredit mencapai Rp27,99 triliun. "Peran LPEI dalam memberikan penjaminan kredit diharapkan lebih memberikan ruang kredit/pembiayaan untuk industri pariwisata Bali," jelas Wimboh.

Ke depan, OJK terus mengimbau sektor jasa keuangan di Bali, LPEI, serta industri jasa keuangan lain, untuk terlibat dan mengambil peran lebih besar dalam upaya pemulihan ekonomi Bali.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik