Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kinerja Bank Pembangunan Daerah Tetap Tumbuh

Mediaindonesia.com
28/3/2021 10:39
Kinerja Bank Pembangunan Daerah Tetap Tumbuh
Undian tabungan Simpeda.(DOK Pribadi.)

PERAN strategis bank pembangunan daerah (BPD) yaitu mempercepat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah melalui kegiatan usahanya, baik sebagai penghimpun dana maupun menyalurkan kredit kepada masyarakat. Kinerja BPD seluruh Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan. Ini dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik.

"Dalam situasi dan kondisi sulit seperti saat ini, BPD seluruh Indonesia tetap membukukan laporan keuangan yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan di beberapa pos keuangan. Untuk total aset, posisi Desember 2020, seluruh BPD mencapai Rp765,89 triliun atau naik yoy sebesar 6,64% dari Rp718,19 triliun. Bahkan di saat perbankan nasional mengalami penurunan, BPD mengalami pertumbuhan, khususnya penyaluran kredit, BPD tumbuh sekitar 5,15% sementara perbankan nasional turun 2,41%," ujar Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang juga Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dalam keterangan resminya, Minggu (28/3).

Dana pihak ketiga BPD pada posisi Desember 2020 mencapai Rp588,62 triliun atau naik yoy sebesar 10,90% dari  Rp530,78 triliun. Begitu juga kredit yang disalurkan mencapai Rp492,04 triliun atau naik yoy sebesar 5,15% dari Rp467,92 triliun. Padahal secara nasional, kredit perbankan turun sebesar 2,41%.

Begitu juga dengan laba meningkat yoy sebesar 6,64% menjadi Rp12,07 triliun dari 11,32 triliun. Modal inti BPD posisi Desember 2020 mencapai Rp85,85 triliun, naik yoy sebesar 9,57% dari Rp78,35 triliun. Modal inti terbesar yaitu bank bjb sebesar Rp10,04 triliun dan terkecil Bank Sulteng Rp1,053 triliun.

Sampai dengan Desember 2020, BPD terdiri dari empat BPD pada BUKU 3 dan 23 BPD pada BUKU 2. Artinya, tidak ada lagi BPD berada pada BUKU 1. Bila mengacu pada kecukupan modal inti minimum sampai dengan Desember 2020, sudah ada 11 BPD memiliki hal itu di atas Rp3 triliun dan masih ada 16 BPD yang memilikinya di antara Rp1 triliun-Rp3 triliun.

Sebagai regional champion, BPD yang berada dari Aceh sampai dengan Papua dalam konteks adaptasi kebiasaan baru terus melakukan transformasi dan mengampanyekan protokol kesehatan dalam setiap kegiatannya. Selain itu, melalui Asbanda, BPD se-Indonesia senantiasa berusaha memberikan yang terbaik untuk nasabah. Salah satunya melaksanakan customer loyalty program berupa program Undian Nasional Tabungan Simpeda secara daring.

Undian Nasional Tabungan Simpeda yang dikemas dalam tajuk Panen Rejeki BPD kali ini memasuki periode ke-2 tahun ini dengan menyuguhkan total hadiah sebesar Rp3 miliar untuk 584 nasabah Tabungan Simpeda seluruh Indonesia. Dalam penarikan Undian Nasional periode kali ini, nasabah Bank Sultra memenangkan hadiah utama sebesar Rp500 juta. Kemudian hadiah kedua masing-masing Rp100 juta untuk empat pemenang yakni nasabah Bank Kalbar, Bank Nagari, Bank Jatim, dan Bank Aceh Syariah.

Untuk dapat mengikuti program Panen Rejeki Bank BPD cukup mudah. Nasabah hanya membuka Tabungan Simpeda di BPD di masing-masing daerah serta meningkatkan saldonya untuk memiliki peluang besar memenangkan hadiahnya. Karena setiap kelipatan dari Rp50.000 saldo Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah, nasabah mendapatkan satu nomor undian. Tabungan Simpeda sudah berusia 31 tahun dan merupakan salah satu produk pemersatu BPD seluruh Indonesia. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya