Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
WARGA di kawasan Provinsi Aceh, gagal menikmati fenomena alam gerhana bulan di langit bumi Serambi Mekkah, Rabu petang (26/5). Pasalnya cuaca mendung, awan tebal dan hujan menyelimuti langit di seluruh provinsi paling barat Indonesia itu. Walaupun gerhana bulan gagal dilihat dari bumi karena tertup awan mendung, ummat muslim di Aceh ramai melaksanakan shalat gerhana bulan berjemaah atau perseorangan masing-masing.
Padahal gerhana bulan total yang melintasi berbagai wilayah Indonesia juga dapat juga terlihat di Aceh secara parsial (sekitar 84 persen bulan tertutup mata hari). Padahal pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh telah mempersiapkan 5 teleskop (teropong bintang) untuk mengamati proses fenomena alam keagungan Allah tersebut.
Lalu ribuan warga yang berdatangan ke tepi pantai Selat Malaka, persawahan luas dan tempat tinggi lainnya juga tidak bisa melihat proses gerhana sejak sekitar pukul 16.45.19 Wib, hingga 19.51.41 Wib atau 1 jam 2 menit kemudian. Di sebagian wilayah Aceh hanya diselimuti awan tebal dan sebagian lagi terjadi hujan berulang kali mulai pagi hari.
Di Kantor Wilayah Kemenang Aceh kawasan Kota Banda Aceh misalnya, peratan teleskop yang telah terpasang rapi untuk kalangan petugas setempat, gagal melakukan pematauan akibat cuaca buruk. Hingga proses gerhana yang diperkirakan berakhir sekitar pukul 19.51.41 Wib juga tidak berhasil terlihat.
"Kalau cuaca normal tidak mendung, maka gerhana bulan parsial di langit Aceh cukup tinggi yakni mencapai pada posisi 84 persen tertutup cahaya mata hari" tutur pakar Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus.
Di Kabupaten Pidie, walaupun gerhana bulan tidak tampak terlihat dengan mata telanjang, warga tetap menunaikan ibadah sunat gerhana seperti shalat Sunat Khusuf. Salat sunat gerhana tersebut ramai delar berjemaah di masjid, meunasah (surau), pesantren, musallah dan rumah penduduk.
"Kami tidak berhasil melihat gerhana bulan dengan kasat mata karena cuaca mendung, tapi bersama ayah dan adik tidak lupa melaksanakan shalat sunah khusuf berjamaah" kata Farida Hanum, remaja perempuan di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Kamis (27/5).
Adapun di Polu Aceh, KecamatN Pulau Aceh, kepulauan terluar di Kabupaten Aceh Besar yang berbatasan langsung dengan laut Andsman, proses bulan purnama atau super moon yang juga bersamaan dengam gerhana bulan itu juga tertutup awan hitam. Apalagi sejak Rabu pagi di kepulauan tengah Samudrera Hindia itu berulang kali diguyur hujan.
"Gelombang sekitar satu meter, sedangkan pasang purnama juga masih tidak parah yaitu tidak merendam permukiman warga" ujar Tarmizi, petani di gugusan pulau Serapung, Kecamatan Pulau Aceh.
Lalu di Kabupaten Aceh Timur, puluhan warga yang sejak Rabu sore sekitar pukul 18.00 Wib mendatangi tepi pantai di Kecamatan Idi Rayeuek, juga gagal menikmati indahnya fenomena gerhana bulan. Setelah menanti hingga dua jam, kondisi langit masih mendung, lalu mereka pulang karena bulan tidak terlihat akibat tertutup awan.
"Pergi ke pantai bersama anak-anak ingin melihat gerhan bulan, ternyata harus pulang karena cuaca mendung terus" jelas Muhammad, warga Kecamatan Idi. (OL-13)
Baca Juga: Masjid Nursiah Daud Paloh Gelar Shalat Gerhana Bulan
Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang memutuskan empat pulau milik Aceh.
PEMERINTAH menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data resmi yang menyatakan keberadaan potensi migas di 4 pulau yang baru-baru ini ditetapkan masuk wilayah administratif Aceh.
Pada 2009 (4 November 2009) Gubernur Aceh saat itu mengonfirmasi kepemilikan empat pulau tersebut.
Nasir juga mengapresiasi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu yang legawa dengan putusan Presiden Prabowo.
Ketua Mualimin Aceh, Darwis Jeunib, yang juga mewakili Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo yang menetapkan 4 pulau masuk bagian wilayah Aceh
Menkopolkam Budi Gunawan menegaskan akan menindaklanjuti penetapan empat pulau menjadi wilayah Aceh.
Saksikan gerhana bulan! Fenomena langit memukau. Pelajari penyebab, jenis, dan cara aman menikmatinya. Jangan lewatkan!
Sementara itu, mengutip dari NASA, (13/2), dalam Bulan purnama yang juga disebut sebagai Bulan cacing ini, akan muncul fenomena gerhana Bulan total.
Bulan Maret menawarkan berbagai fenomena langit menarik, termasuk kesempatan langka untuk mengamati Merkurius pada 7-9 Maret dan gerhana bulan total pada 13-14 Maret.
GERHANA bulan total akan kembali melintasi langit Bumi untuk pertama kalinya sejak 2022. Pada malam tanggal 13-14 Maret 2025 dan akan menambilkan blood moon.
Bulan memancarkan cahaya yang diterimanya dari Matahari dan dipantulkan ke Bumi. Mengapa Bulan dapat melakukan hal itu? Karakteristik apa yang dimilikinya? Berikut uraiannya.
Gerhana bulan adalah salah satu fenomena langit yang paling dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci lewat teks eksplanasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved