Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
POTENSI bencana hidrometeorologi masih mengancam di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pasalnya, sampai saat ini hujan masih terus terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang.
Bupati Cianjur Herman Suherman memerintahkan semua perangkat daerah teknis terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana
hidrometeorologi. Herman menginstruksikan perangkat daerah sigap melakukan berbagai antisipasi terjadinya potensi bencana.
"Upayakan selalu antisipasi. Prabencana. Bukan sudah terjadi baru ada penanganan. Harus kita cegah dulu semaksimal mungkin dengan melakukan antisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materil yang besar," tegas Herman, Minggu (23/5).
Selain memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kata Herman, Kabupaten Cianjur juga memiliki 1.832 relawan tangguh bencana (Retana) tersebar 32 kecamatan. Di setiap desa dan kelurahan terdapat 5 orang retana yang menjadi garda terdepan mengantisipasi dan menangani berbagai kebencanaan.
"Retana sangat membantu dalam hal kebencanaan. Kita gerakan dan maksimalkan peran dan fungsinya," jelas Herman.
Beberapa waktu lalu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Dedi Supriadi, menuturkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi saat ini sudah memasuki kemarau. Namun, lanjut Dedi, pada kenyataannya, cuaca panas beberapa hari terakhir masih dibarengi hujan.
"Ini berdasarkan data dari BMKG, sudah akan memasuki musim kemarau. Tapi pada kenyataannya masih terjadi hujan. Kondisi ini tentu berpotensi menimbulkan kerawanan bencana, termasuk di Cianjur," kata Dedi. (OL-15)
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Penambahan rombel juga hanya diterapkan di sekolah tertentu yang siswa-siswinya masuk kategori miskin.
Perpanjangan pemutihan pajak kendaraan tersebut diberlakukan mengingat antrean masyarakat yang masih terjadi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved