Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sego Mbako Menu Buka Puasa Khas Temanggung

Tosiani
22/4/2021 08:28
Sego Mbako Menu Buka Puasa Khas Temanggung
Aditya Syaiful Rachman mempromosikan sego mbako khas Temanggung menjelang buka puasa di ruas Jl Sudirman Temanggung, Jateng.(MI/Tosiani )

ADITYA Syaiful Rachman,38, warga Pikatan, Temanggung, Jawa Tengah telah bersiap dengan pakaian lurik dilengkapi blangkon sebagai penutup kepala, Rabu (21/4). Pakaian bernuansa adat Jawa itu memang sengaja dijadikan kostum resmi saat berjualan. Tepat pukul 13.50 wib ia menggelar dagangannya puluhan besek sego mbako di salah satu titik ruas Jalan Jenderal Sudirman.

Sapa ramah Aditya memancing pengguna jalan yang lewat untuk mendekat. Dengan cekatan, Aditya menawarkan produk nasi mbakonya sehingga lebih cepat terjual. Hanya dalam waktu sekitar tiga jam, semua dagangan sego mbako sudah ludes diborong pembeli. Hal yang sama juga terjadi pada dua titik cabang penjualan sego mbako lainnya di jalan yang sama.

Sego mbako berisi nasi liwet yang dibungkus daun pisang disertai lalapan dengan lauk empal daging sapi berasa gurih dan sambal terasi. Pelengkapnya adalah rajangan sayuran kering yang dibuat menyerupai rajangan tembakau dengan dominan rasa manis mirip gudeg hanya beda tekstur.

Makanan sego mbako dibungkus dengan kemasan ramah lingkungan yakni dengan daun pisang ditempatkan dalam wadah besek bernuansa semi klasik. Penyajian komposisi makanan sudah diatur sedemikian rupa. Memakan sego mbako akan memanjakan lidah dengan paduan rasa pedas, manis dan gurih. Rasa pedas didapat dari sambel terasi, rasa manis berasal dari sayuran, empal daging
menyumbang rasa gurih empuk yang sempurna.

Harga jual sego mbako dipatok Rp 14 ribu per besek. Jika konsumen tidak menyukai empal daging, maka bisa mengganti paket dengan kombinasi rasa gurih asin dari telur asin. Harga jualnya sama, yakni Rp14 ribu per besek. Lauk bisa juga diganti dengan tahu bacem. Menurut dia, respons masyarakat cenderung bagus. Soalnya tidak semua orang tahu sego mbako, sehingga kebanyakan orang membeli karena didorong rasa penasaran.

Dalam sehari dari satu titik penjualan bisa terjual 30 besek dalam waktu tiga jam. Yakni pukul 15.30 sampai 18.30 wib. Pada hari biasa ia berjualan pagi. Namun pada saat Ramadan ia menjual sego mbako di sore hari dengan harapan untuk dikonsumai saat berbuka puasa

baca juga: Kuliner Ramadan Temanggung

Pria yang akrab disapa Adit ini mengutarakan, sego mbako pada hakekatnya merupakan persembahan untuk Temanggung yang terkenal dengan ikon sebagai daerah penghasil tembakau. Sebagai putra Temanggung asli, Adit merasa terpanggil ikut berpartisipasi memopulerkan kuliner ikonik untuk membantu daerahnya keluar dari kemerosotan ekonomi dan wisata melalui pasar kuliner.

"Tugas kami memperkenalkan kuliner ikonik itu sebagai varian asli dari Temanggung biar mudah diingat," pungkas Adit. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik